Tiga Debutan Curi Perhatian di PSM Makassar: Dari Haljeta, Abdul Rahman hingga Balotelli

OLAHRAGA391 Dilihat

MAKASSAR, viralsumsel.com Musim BRI Liga 1 2024/25 telah usai, dan PSM Makassar menutup kompetisi dengan menempati peringkat enam klasemen akhir.

Meski tak berhasil meraih gelar juara, tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tetap menyimpan banyak cerita menarik, terutama tentang para pemain debutan yang langsung mengundang decak kagum para pendukung.

Dari deretan pemain anyar, setidaknya ada tiga nama yang sukses mencuri perhatian sejak awal penampilan mereka di PSM.

Mereka adalah striker asal Slovenia, Nermin Haljeta, bek kanan muda Abdul Rahman, dan striker berdarah Guinea Bissau, Joao Albertine Pereira alias Balotelli.

Nermin Haljeta: Dari Gol Bunuh Diri ke Top Skor Tim

Haljeta sempat diragukan saat didatangkan ke Makassar. Penampilannya di turnamen pramusim jauh dari kata meyakinkan. Ia bahkan mencetak gol bunuh diri ketika PSM melawan Persib Bandung.

Namun, Haljeta menunjukkan ketahanan mental luar biasa. Ia melakukan adaptasi cepat, terutama dalam pergeseran perannya yang tidak lagi bermain sebagai target man di tengah, melainkan menyerang dari sisi sayap dan masuk menusuk ke kotak penalti.

Transformasi itu mulai membuahkan hasil di laga debutnya di pekan pertama Liga 1 musim ini. Haljeta mencetak dua gol dan membawa PSM Makassar mengalahkan Persis Solo dengan skor 3-1. Sejak saat itu, namanya langsung dielu-elukan para suporter.

Baca Juga :  Resmi Berpisah dengan PSM Makassar, Harlan Suardi Tinggalkan Jejak Emas Sebagai Spesialis Juara

Hingga musim berakhir, Haljeta menjadi top skor klub dengan torehan 16 gol dan dua assist dari seluruh pertandingan yang ia jalani. Dari pemain yang diragukan, ia menjelma jadi mesin gol andalan.

Abdul Rahman: Bek Tangguh Bergaya Super-Sub

Nama Abdul Rahman mungkin belum banyak dikenal publik sebelum musim ini. Bek kanan 22 tahun yang merupakan anggota aktif TNI ini didatangkan dari RANS Nusantara FC. Tapi sejak awal ia menunjukkan determinasi tinggi, termasuk mencetak gol di ajang pramusim.

Debutnya terjadi di pekan kedua saat PSM bertandang ke markas PSBS Biak. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol kemenangan dramatis di menit 90+4. Sejak itu, Rahman dikenal sebagai super-sub andalan.

Menariknya, dari total empat gol yang ia ciptakan sepanjang musim, semuanya dicetak ketika ia bermain dari bangku cadangan. Ketika PSM mengalami kebuntuan, Rahman kerap jadi pemecah kebuntuan lewat penetrasi dan insting mencetak golnya.

Baca Juga :  Wow, 14 Pemain Sriwijaya FC Absen Latihan

Balotelli: Impact Instan dari Guinea Bissau

Joao Albertine Pereira, yang dijuluki Balotelli karena gaya bermain eksplosifnya, bergabung pada paruh kedua musim. Ia langsung memberikan dampak besar.

Pada debutnya melawan Persis Solo di pekan ke-18, ia masuk menggantikan Latyr Fall dan mencetak gol kemenangan lewat sundulan di menit ke-89. Gol itu membawa PSM meraih tiga poin penting di laga tandang.

Balotelli tidak berhenti sampai di situ. Ia mencetak gol lagi dalam dua laga berikutnya melawan PSBS Biak dan Dewa United FC.

Hingga akhir musim, ia mengemas lima gol dan satu assist dari 15 penampilan, statistik yang cukup impresif untuk pemain baru di putaran kedua.

Ketiga pemain ini tidak hanya memberi warna dalam permainan PSM Makassar, tetapi juga membuktikan bahwa rekrutan yang semula diragukan bisa berubah menjadi aset penting bagi klub.

Mereka adalah bukti nyata bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari awal yang gemilang, tetapi dari kerja keras, adaptasi, dan ketekunan. (lib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *