PALEMBANG, viralsumsel.com – Akhir bulan sering kali jadi momen penuh tantangan bagi banyak orang. Ketika tanggal gajian masih jauh, sementara isi dompet dan saldo rekening mulai menipis, kepanikan pun muncul.
Namun, kondisi ini tak perlu membuat stres berkepanjangan. Dengan strategi pengelolaan keuangan yang cermat dan gaya hidup hemat, siapa saja bisa tetap tenang menunggu gaji berikutnya.
Gerakan nasional #SadarRisiko yang diusung MASINDO mengajak masyarakat untuk lebih bijak mengatur finansial pribadi, terutama di masa-masa genting seperti tanggal tua.
Berikut sembilan strategi yang dapat diterapkan agar keuangan tetap stabil hingga akhir bulan, tanpa harus berutang atau mengorbankan kebutuhan penting:
1. Rancang Anggaran dengan Metode 50-30-20
Langkah awal yang paling penting adalah menyusun anggaran bulanan. Gunakan metode sederhana namun efektif: 50-30-20. Yakni 50% dari penghasilan untuk kebutuhan pokok (makan, sewa, transportasi), 30% untuk gaya hidup atau pengeluaran fleksibel, dan 20% sisanya ditabung atau disiapkan untuk dana darurat.
Dengan konsisten mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, kita bisa mengontrol arus kas harian dan menghindari pemborosan yang tak disadari.
2. Hindari Belanja Impulsif dengan Daftar Prioritas
Sering tergoda diskon atau promo di akhir bulan? Coba siasati dengan membuat daftar belanja berdasarkan skala kebutuhan.
Jangan keluar dari rumah atau membuka e-commerce tanpa daftar ini. Fokus pada kebutuhan pokok dan hindari barang-barang yang hanya memuaskan keinginan sesaat.
3. Tahu Bedanya Kebutuhan dan Keinginan
Penting untuk bertanya pada diri sendiri sebelum membeli sesuatu: “Apakah saya benar-benar butuh ini, atau hanya sekadar ingin?” Misalnya, upgrade ponsel baru di tengah bulan bukanlah hal mendesak jika yang lama masih berfungsi baik.
4. Manfaatkan Promo Secara Bijak
Diskon besar memang menggiurkan, tapi bukan berarti harus dibeli. Gunakan promo hanya untuk produk yang memang dibutuhkan dan sudah direncanakan sebelumnya. Misalnya, memanfaatkan cashback belanja kebutuhan rumah tangga, bukan membeli barang elektronik secara impulsif.
5. Sisihkan Dana Darurat Secara Teratur
Dana darurat adalah penyelamat utama saat kondisi tak terduga datang, seperti biaya medis mendadak atau kendaraan rusak. Sisihkan minimal 10–20% dari penghasilan bulanan untuk dana ini. Semakin konsisten menyisihkan, semakin tenang menghadapi kejadian tak terduga.
6. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Setiap minggu atau akhir bulan, luangkan waktu untuk meninjau pengeluaran. Gunakan aplikasi keuangan atau catatan manual untuk melacak kemana uang pergi.
Hal ini membantu mengenali pengeluaran tak penting yang bisa dikurangi di bulan berikutnya.
7. Tambah Pemasukan dari Sampingan
Jika pemasukan tetap belum mencukupi, cari peluang penghasilan tambahan. Bisa melalui pekerjaan lepas, bisnis kecil, atau menjual barang tak terpakai secara online. Di era digital, banyak jalan kreatif untuk menambah cuan tanpa meninggalkan pekerjaan utama.
8. Hindari Utang Konsumtif
Utang untuk memenuhi gaya hidup bisa menjadi jerat jangka panjang. Bila terpaksa berutang, pastikan tujuannya produktif dan ada rencana pelunasan yang realistis. Hindari cicilan tanpa perhitungan yang justru menumpuk beban di bulan berikutnya.
9. Tingkatkan Literasi Finansial
Semakin tinggi pemahaman tentang manajemen keuangan, makin kuat pula pertahanan terhadap jebakan keuangan.
Ikuti webinar, baca buku keuangan, dan gabung komunitas finansial untuk memperluas wawasan. Literasi adalah kunci menuju kemandirian finansial.
Menghadapi tanggal tua tidak harus identik dengan krisis. Dengan perencanaan dan disiplin, siapa pun bisa menjaga kestabilan dompet hingga waktu gajian tiba.
Kuncinya ada pada kesadaran diri, strategi pengelolaan yang realistis, serta kesiapan menghadapi risiko finansial.
Punya tips jitu sendiri untuk bertahan di tanggal tua? Bagikan pengalaman kamu di kolom komentar dan jangan lupa ikuti akun MASINDO untuk informasi seputar literasi keuangan dan pengurangan risiko lainnya. (bbs)







