PALEMBANG — viralsumsel.com | Semangat membara para pemain muda Sumatera Selatan terlihat jelas saat Turnamen Elite Pro Academy (EPA) Sriwijaya FC U-20 resmi dibuka oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono pada Jumat pagi, 9 Mei 2025 di Stadion Kamboja, Palembang.
Dengan antusiasme tinggi, Harryo melakukan tendangan simbolis ke arah gawang sebagai penanda dimulainya turnamen yang menjadi langkah awal pembentukan skuat muda “Elang Andalas” untuk musim kompetisi mendatang.
Disambut riuh tepuk tangan peserta dan penonton, turnamen ini diyakini menjadi wadah strategis untuk menjaring dan menyiapkan bibit-bibit unggul sepak bola dari seluruh penjuru Sumsel.
> “Saya dulu pernah menjadi pemain PSIS Semarang pada tahun 1987. Namun karena sepak bola saat itu belum berkembang seperti sekarang, saya memilih melanjutkan karier di Kepolisian. Tapi mimpi saya tetap di sepak bola,” ungkap Kapolrestabes dengan nada penuh nostalgia.
Sebagai sosok yang pernah mengecap kerasnya lapangan hijau, Harryo menyampaikan betapa pentingnya wadah seperti EPA SFC U-20 ini bagi generasi muda yang bermimpi menjadi pesepak bola profesional. Ia bahkan menyatakan optimismenya terhadap potensi para pemain muda Sumatera Selatan.
> “EPA SFC U-20 ini adalah tempat semua generasi muda menggapai cita-citanya. Tunjukkan kemampuan terbaik kalian, dan buktikan kalian layak menjadi bagian dari skuat Elang Andalas Muda,” pesan Harryo kepada para peserta.
Ajang Mencetak Bintang dari Pelosok
Turnamen yang akan berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 24 tim, dengan 12 tim bertanding di hari pertama (9 Mei) dan sisanya akan berlaga pada Sabtu (10 Mei). Babak semifinal dan final dijadwalkan akan digelar di Stadion Bumi Sriwijaya pada Minggu, 11 Mei 2025.
Muhammad David, Ketua Pelaksana sekaligus Asisten Direktur Kompetisi III dan Kepala Pembina Tim PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), menjelaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang pencarian talenta lokal terbaik dari seluruh Sumatera Selatan.
> “Turnamen ini menjadi gerbang awal mimpi besar para pemain muda Sumsel untuk bisa bermain di EPA Liga 2 musim depan. Kita ingin semua anak Sumsel, dari kota hingga pelosok, punya peluang yang sama,” ujar David yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Askot PSSI Palembang.
Ia menegaskan bahwa panitia tak ingin ada talenta potensial yang terlewat. Maka dari itu, penjaringan peserta dilakukan secara menyeluruh hingga ke daerah-daerah terpencil. Tujuannya agar anak-anak muda di desa sekalipun bisa tampil dan unjuk kemampuan di panggung yang lebih besar.
> “Saya yakin, pemain-pemain muda dari Sumsel tidak kalah kualitasnya dengan anak-anak dari Pulau Jawa. Kita hanya butuh memberi mereka kesempatan dan pendampingan yang tepat,” tegasnya.
Dukungan Penuh dari Kepolisian
Dalam kesempatan tersebut, Kapolrestabes Harryo juga menyampaikan dukungan konkret dari institusinya terhadap keberlanjutan EPA SFC U-20.
Ia menyadari bahwa kegiatan positif seperti turnamen sepak bola dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka kenakalan remaja dan tawuran antar pelajar yang masih menjadi tantangan di kota besar seperti Palembang.
> “Sepak bola adalah aktivitas yang positif. Ketika remaja disibukkan dengan latihan dan pertandingan, mereka akan terhindar dari hal-hal negatif seperti tawuran atau narkoba,” ujarnya.
Harryo bahkan berjanji akan memberikan bantuan perlengkapan seperti sepatu bola, jersey, dan kebutuhan lainnya untuk para pemain muda yang terpilih dalam skuat EPA U-20. Ia ingin memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menghalangi semangat anak-anak Sumsel untuk berprestasi.
> “Jangan khawatir soal perlengkapan. Setelah kalian terpilih, kita bantu semuanya. Yang penting kalian fokus tunjukkan kemampuan terbaik,” pungkasnya.
Harapan Baru untuk Sriwijaya FC
Turnamen ini juga menjadi bagian dari upaya manajemen Sriwijaya FC dan Askot PSSI Palembang dalam membangun kembali kejayaan klub yang sempat menjadi raja sepak bola nasional.
Dengan membina talenta muda asli daerah, diharapkan Sriwijaya FC akan memiliki fondasi kuat dan regenerasi yang berkelanjutan.
Ajang EPA U-20 ini membuka lembaran baru bagi sepak bola Sumsel. Ini bukan hanya tentang pertandingan dan piala, melainkan tentang harapan, perjuangan, dan impian anak-anak muda yang ingin mengangkat nama daerahnya di kancah nasional bahkan internasional. (asa)