YOGYAKARTA, viralsumsel.com – Klub promosi Liga 1, PSIM Yogyakarta, terus memperkuat komposisi skuat jelang musim kompetisi 2025/26.
Salah satu langkah penting terbaru adalah resmi diperkenalkannya Ze Valente sebagai rekrutan anyar. Gelandang asal Portugal ini digaet untuk memperkuat lini tengah dan menjadi otak permainan Laskar Mataram.
Ze Valente bukanlah nama asing bagi publik Yogyakarta. Ia pernah membela PSS Sleman, menjadikan kota ini sebagai rumah pertamanya di Indonesia. Momen kembalinya ke Yogyakarta disambut penuh antusias oleh sang pemain.
“Ini adalah kota pertama saya tinggal di Indonesia dan saya sangat senang bisa kembali,” ucap Ze Valente saat perkenalan resmi.
Kembali dengan Status Bintang
Musim lalu, pemain berusia 29 tahun ini tampil cemerlang bersama Persik Kediri di BRI Liga 1 2024/25. Ia mencatatkan 31 penampilan, dengan kontribusi 7 gol dan 8 assist. Catatan ini menempatkannya sebagai salah satu playmaker paling produktif musim lalu.
Meski begitu, Ze Valente memilih untuk merendah. Ia belum berbicara soal target individu dan lebih menekankan pentingnya proses adaptasi.
“Saya belum menetapkan tujuan apapun karena pertama saya ingin mengenal tim dan rekan-rekan saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemain kelahiran Kota Paredes itu menjelaskan bahwa dirinya sudah mempersiapkan diri sebelum bergabung ke latihan tim. Ia bekerja dengan pelatih pribadi untuk menjaga kebugarannya.
“Saya sudah mulai berlatih lebih intens dengan pelatih pribadi saya untuk bisa tiba di klub dalam kondisi yang baik,” tuturnya.
Sosok Pemimpin di Tengah Skuat Muda
Manajer PSIM, Razzi Taruna, menyambut Ze Valente dengan penuh keyakinan. Bukan hanya karena kualitasnya di lapangan, tapi juga karena nilai tambah dalam hal kepemimpinan di tengah skuad muda PSIM.
“Dia punya leadership yang bagus buat tim kita, apalagi banyak pemain muda. Untuk kualitas, tidak perlu diragukan. Semua orang tahu Ze Valente seperti apa,” kata Razzi.
Ia menambahkan bahwa kemampuan Ze dalam mengatur tempo permainan, mencetak gol dari lini kedua, dan mengendalikan ritme tim akan sangat krusial bagi PSIM yang tengah beradaptasi di kasta tertinggi.
“Dia adalah playmaker sejati. Bisa mencetak gol, mengatur tempo, dan membawa keseimbangan tim,” tutup Razzi optimistis. (lib)
