YOGYAKARTA, viralsumsel.com – Musim debut PSIM Yogyakarta di kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional, BRI Super League 2025/26, langsung diwarnai dengan ujian berat.
Sebagai tim promosi yang baru saja naik dari Pegadaian Liga 2, Laskar Mataram akan menghadapi lima pertandingan awal yang penuh tantangan melawan tim-tim papan atas.
Berdasarkan jadwal resmi yang dirilis oleh operator liga, PSIM akan mengawali petualangan mereka dengan bertandang ke markas salah satu tim raksasa Liga Indonesia, Persebaya Surabaya.
Laga perdana tersebut dijadwalkan berlangsung pada Jumat (8/8) di Stadion Gelora Bung Tomo, dengan kickoff pukul 19.00 WIB.
Persebaya bukan lawan sembarangan. Klub asal Kota Pahlawan itu mengakhiri kompetisi musim lalu di posisi keempat klasemen akhir BRI Liga 1 2024/25.
Selain memiliki skuad solid, Persebaya juga dikenal dengan atmosfer kandangnya yang luar biasa. Ujian mental dan fisik sudah menanti PSIM sejak pekan pertama.
Selanjutnya, PSIM akan tampil di hadapan publik sendiri pada laga pekan kedua. Dalam laga kandang perdana mereka di kasta tertinggi, tim asuhan Jean-Paul van Gastel akan menjamu Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Sabtu (16/8) dengan kickoff pukul 15.30 WIB.
Tantangan tidak berhenti di situ. Pekan ketiga kembali mempertemukan PSIM dengan lawan yang sangat tangguh.
Kali ini, Rafinha dan kawan-kawan harus menghadapi sang juara bertahan, Persib Bandung, pada Minggu (24/8) mendatang, lagi-lagi di Stadion Maguwoharjo. Persib dipastikan datang dengan ambisi mempertahankan gelar dan tentu tak ingin kehilangan poin dari tim promosi.
Pekan keempat menjadi laga tandang yang tak kalah berat. PSIM dijadwalkan melawat ke Stadion Kie Raha, markas Malut United FC, pada Sabtu (30/8) pukul 19.00 WIB. Tim tuan rumah dikenal sebagai kuda hitam musim lalu dengan finis mengejutkan di posisi ketiga klasemen akhir BRI Liga 1 2024/25. Perjalanan ke Ternate ini dipastikan akan menguras tenaga dan mental para pemain PSIM.
Puncak dari lima laga pembuka yang padat ini adalah ketika PSIM menjamu Borneo FC Samarinda pada pekan kelima, Minggu (14/9), dengan kickoff pukul 15.30 WIB. Laskar Pesut Etam juga dikenal sebagai tim kuat yang secara konsisten tampil di papan atas dalam beberapa musim terakhir.
Menghadapi rangkaian pertandingan yang berat ini, PSIM terus melakukan persiapan secara intensif. Pelatih Jean-Paul van Gastel rutin menggelar sesi latihan harian serta mengatur laga-laga uji coba untuk menguji kesiapan tim secara teknis dan mental.
Pada Selasa (15/7) lalu, PSIM menggelar laga uji coba melawan Madura United di Lapangan Yogyakarta Independent School. Hasilnya cukup menjanjikan, di mana Laskar Mataram berhasil menang dengan skor meyakinkan 2-0. Kemenangan ini menjadi sinyal positif jelang kompetisi resmi.
Sebelumnya, PSIM juga sudah menguji kemampuan mereka saat menghadapi Persik Kediri di Stadion Sultan Agung, Bantul. Namun pada laga tersebut, mereka harus mengakui keunggulan Persik dengan skor yang sama, 0-2. Meski kalah, pertandingan itu menjadi bahan evaluasi penting untuk pembenahan tim.
Secara keseluruhan, lima pekan awal musim akan menjadi penentu ritme dan kepercayaan diri PSIM di musim ini. Jika mampu melewati tantangan berat tersebut dengan hasil positif, kepercayaan diri tim akan meningkat tajam dan memperbesar peluang untuk bertahan di kasta tertinggi.
PSIM Yogyakarta tidak hanya membawa semangat sebagai tim promosi, namun juga sebagai simbol kebangkitan sepak bola DIY di pentas nasional. Dengan kombinasi pemain muda potensial dan beberapa pemain berpengalaman, Laskar Mataram bertekad membuktikan bahwa mereka pantas bersaing di level tertinggi. (Lib)
