Musi Banyuasin, viralsumsel.com – Enam Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar kegiatan Reses Masa Sidang III Tahap II Tahun Anggaran 2025. Selama sepekan penuh, yakni 21–28 Agustus 2025, para legislator tersebut menyambangi sejumlah sekolah, kantor pemerintahan, hingga kelompok masyarakat di berbagai kecamatan.
Keenam legislator yang turun ke lapangan tersebut adalah Drs. Tamrin, M.Si (Fraksi Partai Golkar, Komisi I), Abusari, S.H., M.Si (Fraksi Partai NasDem, Komisi II), Susy Imelda Frederika (Fraksi PDI Perjuangan, Komisi V), Hasan Haikal (Fraksi Gabungan Golkar–PKN, Komisi III), Alwis Gani, S.E., M.M (Fraksi Partai Gerindra, Komisi V), serta Andi Rizkiyansyah (Fraksi Partai Golkar, Komisi II).
Menyapa Konstituen di Berbagai Titik
Agenda reses diawali dengan kunjungan ke SMA Negeri 1 Sungai Lilin, kemudian berlanjut ke Kantor Camat Babat Supat. Para anggota dewan juga berdialog langsung dengan guru, siswa, dan masyarakat di SMA Negeri 5 Sekayu serta SMA Negeri 1 Sekayu.
Tidak hanya di dunia pendidikan, rombongan juga menyerap aspirasi para pedagang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pasar Sekayu. Mereka mendengarkan keluh kesah pedagang kecil, mulai dari persoalan infrastruktur pasar, hingga kebutuhan akses permodalan untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Kunjungan berlanjut ke Desa Gajah Muda, lalu ke SMA Negeri 1 Sanga Desa dan Kantor Camat Sanga Desa. Legislator juga singgah di Kantor Camat Babat Toman, SMA Negeri 2 Tungkal Jaya, hingga Kantor Camat Tungkal Jaya. Dengan pola kunjungan maraton ini, para wakil rakyat berusaha menjangkau lebih banyak kelompok masyarakat di pelosok Muba.
Aspirasi yang Mengemuka
Menurut Hasan Haikal, politisi muda dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang duduk di Komisi III DPRD Sumsel, reses adalah jembatan komunikasi langsung antara masyarakat dan parlemen.
“Reses bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum bagi kami untuk mendengarkan keluhan, kebutuhan, serta harapan masyarakat. Semua aspirasi ini akan kami bawa dan perjuangkan di tingkat provinsi,” ujar Haikal.
Banyak aspirasi masyarakat yang muncul, mulai dari perbaikan infrastruktur pendidikan, pembangunan serta perbaikan jalan antar desa, hingga pemerataan akses layanan publik.
Haikal menekankan bahwa Musi Banyuasin memiliki potensi besar dari sektor energi, perkebunan, dan pertanian, sehingga suara masyarakatnya tidak boleh diabaikan.
“Harapan masyarakat Muba beragam, mulai dari fasilitas sekolah yang lebih baik, lapangan kerja untuk generasi muda, hingga jalan desa yang layak. Semua ini kami catat dan akan dibahas lebih lanjut dengan Pemerintah Provinsi,” tambahnya.
Apresiasi dari Warga
Kehadiran keenam anggota DPRD tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga menilai bahwa reses bukan lagi formalitas, melainkan wadah nyata untuk menyuarakan kebutuhan.
Seorang guru di Sekayu, misalnya, menyampaikan harapan agar DPRD Sumsel turut memperjuangkan pengadaan sarana belajar dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah daerah. Hal ini dianggap penting untuk mendukung generasi muda Muba yang diharapkan mampu bersaing di tingkat provinsi maupun nasional.
Para pedagang pasar pun menyoroti kondisi lapak dan akses permodalan. Mereka berharap dukungan kebijakan provinsi agar aktivitas ekonomi rakyat kecil bisa lebih stabil, terutama di tengah persaingan dan biaya hidup yang semakin tinggi.
Dengan berakhirnya rangkaian reses, para anggota DPRD Dapil IX berjanji akan menindaklanjuti setiap aspirasi ke dalam program kerja DPRD maupun pembahasan anggaran dengan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Masyarakat Muba kini menanti bukti nyata dari hasil reses tersebut. Harapannya, suara yang sudah disampaikan tidak hanya berhenti sebagai catatan, tetapi benar-benar diterjemahkan menjadi kebijakan yang menyentuh kehidupan sehari-hari rakyat. (*)
