
viralsumsel.com, JAKARTA- Kasus penerima bansos bermain judi online menjadi perhatian besar pemerintah. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengingatkan warganya yang terlibat judol, maka bansosnya akan dicabut.
“Bantuan sosial ditujukan bagi warga yang benar-benar membutuhkan. Jika ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Ex-Taman Anggrek, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/7).
Sebelumnya, berdasarkan data PPATK, sepanjang 2024 terdapat 602.419 warga Jakarta yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,12 triliun. Yang memprihatinkan, sebanyak 15.033 diantaranya tercatat sebagai penerima bansos.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov DKI saat ini tengah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Sosial, dan Inspektorat.
“Kolaborasi ini diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama PPATK dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Rabu, sebagai bagian dari upaya bersama dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang serta pendanaan terorisme,” ujarnya.
Ia menegaskan bansos tersebut diberikan untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan untuk bermain judol. Pramono mengingatkan masyarakat segera melapor jika mengetahui ada praktik-praktik tersebut.
“Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan indikasi penyalahgunaan bansos di lingkungannya,” katanya.
Pramono memastikan akan memperbarui data penerima bansos agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bantuan yang diberikan benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” ucapnya. (mel)







