viralsumsel.com, JAKARTA– Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilakukan TikTok terhadap 150 karyawan tim moderasi konten di Berlin. Keputusan ini diambil karena TikTok ingin lebih efisien dengan menggantikan peran karyawan dengan AI.
PHK tersebut berlaku bagi karyawan di bawah bawah divisi Trust and Safety TikTok Berlin dengan total yang dipangkas sekitar 150 orang dari total 400 karyawan. PHK massal ini mendapatkan protes dari para pekerja TikTok.
Mereka mencoba melakukan negoisasi dengan perusahaan TikTok Berlin melalui serikat kerja ver.di. Namun, TikTok menolak bernegosiasi
“Intinya, mereka bilang: ‘Kami tidak mau bicara dengan Anda,’ jadi setelah itu, kami melancarkan dua serangan. Tapi mereka tetap tidak bereaksi,” kata perwakilan ver.di dikutip dari The Guardian, Senin (18/8/2025).
Usut punya usut, TikTok memutuskan melakukan PHK terhadap 150 karyawan di kantor TikTok Berlin bertujuan untuk memperlancar alur kerja dan meningkatkan efisiensi.
Meski mengurangi karyawan, kualitas moderasi konten di Jerman tak berpengaruh. TikTok tetap berkomitmen menjaga keamanan serta integritas platform seperti biasa.
TikTok disebut memiliki strategi untuk memanfaatkan teknologi AI untuk memoderasi konten. Dengan AI, mereka bisa menghapus konten pelanggaran lebih cepat dibanding moderator manusia.
Divisi Trust and Safety TikTok, tim moderator konten TikTok di Berlin memiliki tugas menjaga keamanan platform dengan cara memoderasi, menilai, dan menghapus konten-konten yang dianggap melanggar kebijakan perusahaan seperti kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, penyebaran misinformasi, hingga konten yang berpotensi membahayakan anak.
Setiap hari, seorang moderator bisa meninjau hingga sekitar 1.000 video dari total 32 juta pengguna aktif di pasar Jerman. (mel)