viralsumsel.com, Jakarta – Industri aset kripto dan teknologi blockchain semakin berkembang pesat di Indonesia, tetapi pemahaman masyarakat terhadap konsep dan potensinya masih terbatas.
Banyak orang ragu untuk berinvestasi karena minimnya edukasi, sementara sebagian lainnya mudah terjebak dalam skema investasi ilegal. Selain itu, perkembangan regulasi yang dinamis menuntut pemahaman yang lebih mendalam agar masyarakat dapat berpartisipasi dengan aman.
Menjawab tantangan ini, School of Information Systems BINUS University berkolaborasi dengan PT. Central Finansial X (CFX) menggelar Crypto Education Expo, sebuah talkshow eksklusif yang bertujuan meningkatkan literasi digital mahasiswa di bidang aset kripto dan teknologi blockchain.
Acara ini tidak hanya menyajikan wawasan teoritis, tetapi juga menghadirkan diskusi interaktif dan studi kasus nyata tentang penerapan blockchain dalam berbagai industri, baik di Indonesia maupun secara global.
Mengenal Peran Blockchain dalam Dunia Digital
Acara ini digelar pada 25 Februari 2025 di Auditorium BINUS @Alam Sutera, yang dikenal sebagai kampus dengan fokus utama pada Creative Business. Dengan pendekatan yang berbasis inovasi dan teknologi, BINUS @Alam Sutera berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan digital yang relevan dengan industri masa depan.
Crypto Education Expo menghadirkan sejumlah pakar di bidangnya, antara lain:
🔹 Subani – Direktur Utama PT. Central Finansial X (CFX), yang membahas perkembangan industri kripto di Indonesia serta kontribusi CFX dalam ekosistem ini.
🔹 Robby – Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo ABI), yang menjelaskan peran Aspakrindo dalam memberikan edukasi dan mendukung regulasi aset digital.
🔹 Dr. Richard Wiputra – Head of Program Business Analytics BINUS University, yang mengulas bagaimana kurikulum pendidikan dapat mengakomodasi perkembangan blockchain dan aset digital.
🔹 Jordan Simanjuntak – Direktur Marketing TRIV, yang menjelaskan peran TRIV dalam industri kripto serta bagaimana CFX sebagai bursa kripto pertama di Indonesia berkontribusi terhadap ekosistem aset digital.
Menurut Dr. Richard Wiputra, teknologi blockchain tidak hanya merevolusi sektor keuangan, tetapi juga memiliki dampak luas di berbagai bidang, seperti rantai pasokan, kesehatan, dan keamanan data.
“Kami di School of Information Systems BINUS University percaya bahwa blockchain adalah teknologi masa depan yang akan membentuk cara dunia beroperasi. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan industri dan kebutuhan masa depan,” ujarnya.
Peluang Mahasiswa di Industri Blockchain
Selain diskusi panel, acara ini juga mencakup sesi networking yang memberikan mahasiswa kesempatan berinteraksi langsung dengan para pakar industri. Mereka dapat memperluas wawasan, menjajaki peluang magang, hingga membangun koneksi profesional di dunia blockchain dan aset digital.
Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi tentang tantangan serta prospek industri ini di masa depan. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam menavigasi dunia aset digital yang terus berkembang.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi blockchain di kalangan akademisi, BINUS University juga menawarkan Minor Program Blockchain Technology. Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pemahaman praktis mengenai blockchain, termasuk aspek teknis, regulasi, hingga penerapannya dalam dunia bisnis dan industri keuangan digital.
Membangun Generasi Melek Blockchain
BINUS University berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan industri serta menghadirkan pendidikan yang relevan bagi mahasiswa, agar mereka dapat berperan aktif dalam transformasi digital di Indonesia. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap aset digital dan blockchain, BINUS University berharap dapat menjadi institusi pendidikan terdepan yang mencetak lulusan berkompetensi tinggi di bidang ini.
Masa depan industri blockchain dan aset kripto sangat menjanjikan. Dengan edukasi yang tepat, mahasiswa dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam ekosistem keuangan digital Indonesia. (vritimes)
