BTN Targetkan 11 Ribu Rumah Rakyat KPR BP2BT Secara Nasional

EKONOMI834 Dilihat

viralsumsel.com, PALEMBANG – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) untuk memenuhi target 11.000 unit hingga akhir tahun 2021.

Bank BTN melakukan berbagai strategi salah satunya dengan menggelar akad KPR BP2BT massal yang dilakukan pada November lalu secara serentak di seluruh Indonesia, Sabtu (18/12/2021).

Anak-anak bermain dengan ceria di kawasan perumahan Madani Regency II kecamatan Gandus Palembang. Foto : viralsumsel.com/m hatta
Anak-anak bermain dengan ceria di kawasan perumahan Madani Regency II kecamatan Gandus Palembang. Foto : viralsumsel.com/m hatta

Bank BTN di wilayah Sumsel KPR BP2BT sudah lebih dari 7000 unit rumah untuk rakyat dalam membantu pemerintah menggenjot program Pembangunan Sejuta Rumah dan mengurangi backlog perumahan dengan skema KPR BP2BT.

Untuk itu, perseroan mendorong pengembang mempercepat akad atau realisasi KPR BP2BT.

Kedepannya tidak adalagi pembedaan yang dilakukan pengembang terhadap KPR FLPP dan KPR BP2BT.

Baca Juga :  Bank Sumsel Babel Tegaskan Dukungan Percepatan Program 3 Juta Rumah, Salurkan 269 KPR FLPP Senilai Rp43 Miliar

Pasalnya dua-duanya merupakan KPR Subsidi yang sangat bermanfaat dan memudahkan MBR dalam memiliki rumah.

Dana talangan dari Bank BTN untuk uang muka bagi KPR BP2BT, sehingga pengembang tidak perlu khawatir cash flow nya terganggu, dengan dana talangan dari Bank BTN maka pencairan subsidi uang muka hingga Rp40 juta bisa dilakukan didepan, sehingga pengembang tidak perlu menunggu pencairan pemerintah yang mungkin butuh waktu.

Anak ceria bermain di kawasan perumahan Villa Bayani kecamatan Gandus Palembang. Foto : viralsumsel.com/m Hatta
Anak ceria bermain di kawasan perumahan Villa Bayani kecamatan Gandus Palembang. Foto : viralsumsel.com/m Hatta

Kemudian dari sisi masyarakat konsumen atau debitur, Bank BTN memberikan kemudahan angsuran sama dengan angsuran FLPP dan memberikan pilihan fix suku bunga selama 5 tahun dan 10 tahun.

Kedua angsurannya itu jauh lebih rendah dari FLPP, sehingga dilihat dari konsumen keuntungannya ada dua yaitu konsumen beli rumah senilai Rp150 juta, namun mereka membelinya hanya Rp110 juta karena Rp40 juta di subsidi, yang kedua keuntungannya angsurannya hampir sama bahkan lebih rendah dari pada KPR FLPP. (atta)

Baca Juga :  Harga ETH to IDR Turun, CandleStick Justru Cerminkan Kondisi Bullish 2016?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *