Dihantam Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Semester I Masih Tertinggi di Sumatera

SUMSEL221 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Ekonomi dunia sedang dihantam badai pandemic COVID-19. Meski demikian pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tepatnya pada Semester I 2020 nyatanya masih tercatat yang tertinggi. Khususnya di Pulau Sumatera.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumsel Semester I 2020 ( c to c) tercatat sebesar 1,75%. Meski terkontraksi sebesar -1,37% secara year on year, dan terkoreksi sebesar -2,3% dibandingkan kuartal sebelumnya namun secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 1,75% masih menjadi yang tertinggi dibandingkan 9 Provinsi lain di daratan Andalas –julukan Pulau Sumatera.

H Herman Deru Gubernur Provinsi Sumsel mengatakan penurunan itu tidak hanya terjadi di Sumsel tapi hampir di semua daerah. “Kuncinya kedepan kita akan berupaya menjaga semangat para pelaku usaha mulai dari produsen hingga ke marketing, hingga buyersnya kita jaga agar mereka tetap tumbuh. Artinya aktifitas ekonomi tidak boleh berhenti namun protokol kesehatan tetap selalu kita kedepankan,” kata HD ,sapaan H Herman Deru.

Baca Juga :  Pemkab Muba Rapat Pembahasan Pengelolaan Barang Milik Negara 

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi padaTriwulan III nanti, Herman Deru mengaku telah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya menggandeng  instansi yang ada di pemda maupun yang vertikal untuk membelanjakan uang sebanyak-banyaknya.

“Maka proyek tidak ada yang boleh stop, tetap jalan terus. Bantuan langsung seperti  (KUR) kita sudah dorong terus, sudah terjadi peningkatan semula 30% sekarang sudah mendekati 40% tersalurkan,” tuturnya

Sementara Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan Ir. Endang Tri Wahyuningsih,M.M melalui Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sumsel Tri Ratna Dewi, SSi, MM membenarkan, Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan selama semester I-2020 mencapai 1,75 persen (c-to-c).

Ia menguraikan, ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,30 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan terbesar disebabkan oleh kontraksi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 22,19 persen.

Baca Juga :  Hadiri Halal Bihalal dsengan IWARI Cempaka OKU Timur, Gubernur Herman Deru Dianugerahi Gelar "Cinta Marga" 

Sementara itu dari sisi Pengeluaran disebabkan oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami kontraksi sebesar 13,34 persen.  “Kita masih tertolong di sumber daya alam yang kita punya, pertanian kita masih bagus, pertanian itu ada panen raya jadi itu bener-bener menolong pertumbuhan kita.

Kalau kita tidak terbantu oleh sumber daya alam kita mungkin kita akan lebih terdampak lagi. Semuanya terkontraksi untuk wilayah Sumatera untuk Yoy nya, kalau c to c kita masih positif  c to c itu kita 1,75 persen kumulatif,” ungkapnya. (sep)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *