viralsumsel.com, Banyuasin – Dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat selama bulan suci Ramadan, Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin (Dinkes Muba) menggencarkan inspeksi mendadak (sidak) terhadap keamanan pangan di berbagai lokasi.
Sidak ini menyasar Pasar Takjil, Pasar Rakyat, Kalangan, hingga Mini Market yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi masyarakat saat berbuka puasa aman dan terbebas dari bahan tambahan berbahaya.
Komitmen Pemerintah dalam Menjaga Keamanan Pangan
Bupati Muba melalui Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Muba, dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS, menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Pemerintah tidak hanya melakukan pengawasan ketat terhadap pedagang, tetapi juga terus mengedukasi mereka agar menjual produk yang sehat dan aman.
“Kami ingin memastikan bahwa makanan yang beredar di pasar-pasar tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Edukasi kepada pedagang sangat penting agar mereka memahami risiko penggunaan bahan berbahaya dalam makanan,” ujar dr. Azmi.
Selain itu, pengawasan yang dilakukan juga bertujuan untuk membangun kesadaran di kalangan masyarakat agar lebih selektif dalam memilih makanan berbuka puasa.
24 Sampel Makanan Positif Mengandung Zat Berbahaya
Dari 205 sampel makanan yang dikumpulkan dan diuji oleh petugas Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas, ditemukan 24 sampel positif mengandung zat berbahaya, seperti:
- Formalin – Bahan pengawet berbahaya yang biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat, namun ditemukan dalam produk seperti tahu dan mie basah.
- Boraks – Zat kimia yang biasa digunakan dalam industri pembuatan deterjen, tetapi sering disalahgunakan dalam makanan seperti bakso dan kerupuk agar lebih kenyal.
- Methanil Yellow – Pewarna tekstil yang kerap ditemukan dalam makanan seperti kerupuk dan jajanan berwarna mencolok.
- Rhodamin-B – Pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam cat, tetapi ditemukan dalam sirup atau minuman berwarna merah terang.
Warga Diimbau Lebih Waspada
Temuan ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan berbuka puasa. Kadinkes Muba, dr. Azmi, mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan hanya mengonsumsi pangan yang telah terjamin keamanannya.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam membeli makanan, terutama makanan yang memiliki warna mencolok dan harga yang terlalu murah. Jangan mudah tergiur oleh tampilan menarik tanpa memastikan keamanannya,” imbaunya.
Selain itu, pemerintah kabupaten akan terus meningkatkan pengawasan dengan menggandeng berbagai pihak, seperti Tim Puskesmas, Tim BB POM Palembang, serta Lintas Sektor Kecamatan, guna memastikan pangan yang beredar di masyarakat tetap aman dan sehat selama bulan Ramadan.
Langkah Selanjutnya: Pengawasan Intensif
Dinkes Muba tidak hanya berhenti pada sidak kali ini. Ke depan, pengawasan akan dilakukan secara lebih intensif dan berkelanjutan guna menekan peredaran makanan berbahaya di pasar-pasar tradisional maupun modern.
Selain sidak langsung ke lapangan, tim pengawas juga akan meningkatkan edukasi kepada pedagang tentang bahaya penggunaan bahan kimia dalam makanan.
Pedagang yang terbukti menjual makanan dengan kandungan zat berbahaya akan diberikan peringatan keras dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Selama Ramadan, kami akan terus melakukan pengawasan rutin agar masyarakat dapat berbuka puasa dengan aman dan sehat,” tegas dr. Azmi.
Masyarakat Diharapkan Berperan Aktif
Dinkes Muba juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan jika menemukan makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Kesadaran bersama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.
Dengan adanya langkah tegas ini, diharapkan kasus peredaran makanan berbahaya di Muba dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan sehat. (asa)