SURABAYA, viralsumsel.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa laga uji coba FIFA Match Day melawan Lebanon, Senin (8/9), akan menjadi ujian sesungguhnya bagi tim nasional Indonesia.
Hal itu ia sampaikan usai Garuda menang telak 6-0 atas Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9) malam. “Tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taiwan,” kata Erick dilansir antara.
Menurut Erick, Lebanon akan menjadi lawan yang lebih relevan untuk mengukur kesiapan tim asuhan Patrick Kluivert. Sebab, pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Oktober mendatang, Indonesia akan menghadapi dua kekuatan Asia Barat, yakni Arab Saudi dan Irak.
Saat ini Lebanon berada di peringkat 112 ranking FIFA, enam tingkat lebih baik dari Indonesia yang menempati posisi 118. Erick menilai laga ini bisa menjadi simulasi sekaligus tolak ukur kemampuan skuad Garuda menghadapi lawan dengan level yang lebih tinggi.
Meski menang besar atas Taiwan, Erick tetap menyoroti sektor penyelesaian akhir timnas.
“Serangannya sudah tajam, tetapi finishing terkadang masih terburu-buru,” ujarnya.
Pemain Baru dan Adaptasi Skema Kluivert
Terkait debut dua pemain baru, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, Erick enggan memberikan penilaian lebih jauh.
Menurutnya, semua pemain masih dalam tahap adaptasi dengan strategi Kluivert yang menekankan formasi empat bek dan penguasaan bola, berbeda dengan era Shin Tae-yong yang kerap menggunakan tiga bek.
Soal Adrian Wibowo dan Mees Hilgers
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga memberi kabar soal Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang kini membela Los Angeles FC di Major League Soccer (MLS).
Ia optimistis gelandang 20 tahun itu bisa segera memperkuat timnas. “Untuk dia (Adrian) tidak ada masalah,” kata Erick.
Sementara itu, untuk Mees Hilgers, Erick memastikan PSSI memberi keleluasaan menyelesaikan proses transfernya di Eropa.
“Mees kemarin telepon, minta maaf. Kami memberikan kesempatan dia untuk menuntaskan transfer. Masih ada waktu sampai 6 September,” jelas Erick.
Erick menambahkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengabdian pemain kepada timnas dan karier mereka di klub.
“Mereka bergabung dengan timnas ini kan bagian dari pengorbanan. Jadi jangan juga kita mengorbankan karier mereka,” tegasnya. (bbs)