Harga Anjlok, Petani Karet Alami Masa Sulit

SUMSEL654 Dilihat

VIRALSUMSEL.COM, MUSIRAWAS- Sudah dua bulan terakhir para petani karet di Kabupaten Musi Rawas, harus mengalami masa-masa sulitnya. Dimana, semua akibat dampak mewabah virus corona harga getah karet ditingkat petani anjlok Rp. 4 Ribu perkilogramnya.

“Sudah sejak awal februari, kita petani karet ditaba tengah selangit Musi Rawas merasakan dampak wabah covid 19. Karena untuk harga getah karet hasil kami nyadap kini harganya anjlok turun seharga 4 Ribu,”ungkap Andika (23) salah satu petani karet warga Desa Taba Tengah Kecamatan Selangit ketika dibincangi wartawan viralsumsel, Rabu (15/4) siang.

Ia menuturkan, anjloknya harga getah karet bukanlah disebabkan faktor cuaca hujan. Melainkan, karena kesulitan bagi petani untuk menjual hasil panen lantaran pengepul (Toke/red) karet mengambil dengan harga murah lantaran banyak pabrik karet libur.

Baca Juga :  Enam Desa Tertinggal, Gubernur Bantu Infrastruktur Puluhan Miliar di Musi Rawas

“Kita petani karena ingin makan penuhi kebutuhan, terpaks menjual getah karet walau hanya dihargai Rp. 4 Ribu perkilogramnya. Ya, semua ini pengaruh, adanya wabah covid 19 baik pengepul tidak berani banyak menyimpan takut rugi, dikarenakan sampai sekarang pabrik karet tidak beroperasi,”bebernya.

Namun, sambung dika sapaan akrabnya dengan kondisi seperti ini. Dirinya dan petani karet lainya, terpaksa memilik berhenti menyadap karet dan berupaya mencari penghasilan lain, mulai dari berali ikut mengurus kebun warga menanam kopi, rempah-rempah seperti kuyit, jahe, lengkuas.

“Bahkan ada sebagian warga memilih mencari tambahan buat makan sehari-hari, selain beralih profesi berkebun menanam kopi, maupun rempah-rempah. Warga pun, setiap hari mencari ikan disungai,”tadasnya.

Baca Juga :  Ingin Torehkan Sejarah, Persingkat Jarak Tempuh Palembang-Mura Tebus 3,5 Jam

Disinggung upaya mendorong aparat pemerintahan desa (Pemdes), menyampaikan pemerintah kabupaten mencarikan solusi agar harga getah karet kembali stabil. Dika menyebutkan semua telah disampaikan, tetapi dirinya dan petani lain belum mendapatkan respon tanggapan.

“Memang dari pemerintah sudah ada bantuan ke kita warga tekait dampak wabah covid. Akan tetapi, kalau soal solusi harga karet, kami telah sampaikan namun semuanya mesti harus langsung ke dinas terkait dan itu yang menjadi kendala kami selama ini,”tukasnya. (NRD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *