Multiplier Effect Kenaikan Harga BBM, Bendahara Demokrat Sumsel : Emak-emak Bakal Menjerit

banner 728x90

viralsumsel.com, PALEMBANG – Suara tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subdisi kian lantang dari lapisan masyarakat di Sumatera Selatan (Sumsel). Tidak terkecuali dari parlemen. Ir Holda Herman Anggota DPRD Provinsi Sumsel dari Fraksi Demokrat mengaku prihartin dengan kenaikan harga pertalite dan solar tersebut.

“Jelas kami sebagai kaum perempuan kami menolak dengan kenaikan harga BBM ini. Bukan soal naiknya harga BBM saja namun Multiplier effect (efek berganda) yang akan ditimbulkan dengan naiknya harga BBM subsidi ini,” kata Bendahara DPD Partai Demokrat Provinsi Sumsel ini usai menegikuti Rapat Paripurna DPRD Sumsel di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Senin (5/9/2022) pagi.

Lebih lanjut Holda yang merupakan Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Provinsi Sumsel ini menambahkan lagi kenaikan BBM akan berimbas langsung ke dapur. “Kenaikan ini (BBM subsidi) imbasnya banyak yang akan diikuti. Mulai dari harga-harga kebutuhan pokok dan layanan lainnya juga naik.

Baca Juga :  Demokrat OI Gelar Tarkam Bola Voli AHY Cup 2022

Dengan begitu ibu-ibu bakal menjerit dengan naiknya kebutuhan efek dari kenaikan BBM tersebut. Di rumah tangga ibu ibu yang lebih tahu yang lebih merasakan secara langsung dampaknya. Kalau barang-barang ikut mahal biasanya emak-emak jadi takut untuk belanja,” terang politisi perempuan asal Kabupaten Empat Lawang ini.

Tolak Kenaikan Harga BBM, Demokrat : Tidak Ada Upaya Penghematan yang Dilakukan Pemerintah

Masih kata Holda Partai Demokrat tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.

” Tidak ada upaya penghematan yg dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,” sambung dia.

Baca Juga :  Berbagi Kasih, Demokrat Sumsel Bagi-Bagi Sembako

Selain itu, masih kata Holda ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. “Lalu, uangnya sekarang kemana? Kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah,” pungkas dia. (ion)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *