Pemkot Palembang “Gercep” Tertibkan PKL di Pasar 16 Ilir: Jalan dan Saluran Dikembalikan ke Fungsi Semula

viralsumsel.com ,Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kembali menunjukkan komitmen kuat dalam menata kawasan pasar tradisional yang selama ini menjadi pusat aktivitas ekonomi sekaligus titik kemacetan. Melalui operasi gabungan lintas instansi, ratusan petugas turun langsung menertibkan lapak-lapak liar Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pasar 16 Ilir, Selasa malam (29/4/2025).

Penertiban ini merupakan bagian dari program normalisasi kawasan pasar, termasuk pengembalian fungsi saluran drainase dan jalan umum yang selama ini tertutup aktivitas perdagangan yang tidak terorganisir.

Kegiatan malam itu dimulai dengan apel gabungan yang dipimpin langsung oleh Asisten I Pemerintah Kota Palembang, Heri Aprian, didampingi oleh Asisten II Isnaini Madani. Hadir pula perwakilan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan (Dishub), TNI, Polri, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

“Malam ini kita bergerak cepat atau gercep untuk membersihkan saluran-saluran air yang tertutup oleh lapak pedagang dan sampah,” kata Heri Aprian kepada wartawan di sela kegiatan.

Dalam pelaksanaannya, tim gabungan langsung menyisir ruas-ruas jalan dan saluran air yang selama ini tertutup oleh tenda dan meja pedagang. Petugas dari Satpol PP membongkar lapak yang tidak sesuai aturan, sementara petugas Damkar menyemprot saluran-saluran air yang telah dibersihkan agar aliran air kembali lancar.

Asisten II Isnaini Madani menegaskan bahwa kegiatan ini tidak akan berlangsung satu malam saja. Penertiban akan dilakukan secara maraton dan berkelanjutan demi memastikan kawasan 16 Ilir bisa tertata rapi dan layak bagi semua pihak.

Baca Juga :  Gubernur Sumsel Herman Deru Gercep Tinjau Jalan Longsor Penghubung Musi Rawas-Muba

“Kegiatan ini akan terus dilakukan setiap malam. Jalan-jalan utama yang sebelumnya dipenuhi pedagang akan kita kembalikan fungsinya, agar dapat dilalui angkutan kota (angkot) dan kendaraan masyarakat seperti sedia kala,” jelas Isnaini.

Mengapa penertiban dilakukan malam hari? Heri Aprian menjelaskan bahwa tindakan ini diambil agar tidak mengganggu aktivitas para pedagang yang berjualan di siang hari. Dengan demikian, pendekatan persuasif dan humanis tetap diutamakan.

“Kalau siang, pasti akan repot dan bisa menimbulkan gesekan karena pedagang sedang ramai-ramainya. Makanya kita lakukan malam hari, dengan tetap memperhatikan aspek sosial,” ujarnya.

Namun demikian, Pemkot Palembang menegaskan bahwa upaya normalisasi ini bukan berarti menutup mata terhadap kebutuhan ekonomi para PKL. Pemerintah tetap menjamin hak para pedagang untuk berjualan, namun dengan tata kelola yang lebih baik dan teratur.

“Sesuai dengan arahan Wali Kota Palembang, kita tidak ingin menghilangkan mata pencaharian pedagang. Oleh karena itu, PD Pasar akan menata ulang penempatan PKL agar lebih rapi, aman, dan layak,” tegas Heri.

Selama penertiban berlangsung, pantauan di lapangan menunjukkan suasana relatif kondusif dan tertib. Petugas bekerja sistematis dengan dukungan logistik lengkap. Lima unit mobil Dinas Lingkungan Hidup dikerahkan untuk mengangkut sisa-sisa material pembongkaran dan sampah. Satpol PP juga menerjunkan sejumlah kendaraan operasional untuk membantu evakuasi barang dan penataan lokasi.

Baca Juga :  Baru Dilantik, Pj Wali Kota Ucok Abdul Rauf  Langsung Cek Pasar Tertua di Palembang

Tak hanya itu, satu unit mobil derek milik Dishub turut digunakan untuk memindahkan kendaraan atau material besar yang mengganggu akses. Dump truk milik Dinas PU Bina Marga juga ikut dikerahkan untuk menarik tumpukan sedimentasi yang selama ini menyumbat aliran air di sepanjang saluran.

Penertiban ini adalah bagian dari visi besar Pemkot Palembang untuk mengembalikan wajah kota, terutama di kawasan pasar-pasar tradisional, agar tidak hanya nyaman untuk berdagang tetapi juga aman, bersih, dan layak bagi masyarakat umum.

Di sisi lain, masyarakat sekitar tampak mendukung langkah yang dilakukan pemerintah. Banyak yang berharap penataan ini tidak bersifat sementara, tetapi benar-benar dilanjutkan secara konsisten agar tidak kembali semrawut.

Pemkot Palembang juga mengajak seluruh pedagang dan warga untuk mendukung proses penataan ini, karena pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi semua pihak, termasuk meningkatnya kenyamanan, keamanan, serta kebersihan kawasan Pasar 16 Ilir yang selama ini dikenal sebagai ikon ekonomi tradisional di Kota Palembang.

Dengan berjalannya program ini, diharapkan kawasan 16 Ilir akan menjadi contoh bagi penataan pasar tradisional lainnya di Palembang. Pemerintah juga mengimbau pedagang agar tidak kembali menempati badan jalan atau menutup saluran, karena sanksi tegas bisa diberikan bagi yang melanggar. (nto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *