VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pada tahun 2011, usaha pengolahan Pempek Rizky mulai mendapat pembinaan dari Penyuluh Perikanan Bantu Kota Palembang yaitu bapak Roni Abriansyah.
Pada tahun 2012, melalui pembinaan dan pendampingan dari penyuluh perikanan, UMKM Pempek Rizky tumbuh menjadi Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Pempek Rizky.

Penyuluh perikanan memberikan pembinaan administrasi dan teknis pengolahan-pemasaran perikanan, fasilitasi akses pasar, fasilitasi akses modal.
Penyuluh perikanan menghubungkan Poklahsar Pempek Rizky dengan instansi-instansi terkait sehingga dikenal dan mendapatkan pembinaan dan dukungan dari berbagai instansi, juga menjalin kemitraan dengan BUMN dan swasta.

Melalui pendampingan penyuluh perikanan Melalui pembinaan dan pendampingan Penyuluh Perikanan BRPPUP Palembang, pada tahun 2013 Poklahsar Pempek Rizky mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yakni program PUMP sebesar Rp. 50.000.000,- yang dimanfaatkan untuk membeli peralatan pengolahan produk fishjelly dengan mengutamakan peralatan standar sanitasi dan higienitas yakni mengganti peralatan yang sebelumnya berbahan kayu dengan peralatan berbahan stainless steel.

Poklahsar Pempek Rizky mengikuti acara workshop Rapat Penyelesaian Permasalahan Ekspor Produk Perikanan yang diadakan Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palembang dan bertemu PT.

Tritans yang bergerak di jasa pengiriman, yang merupakan titik awal kerjasama ekspor kerupuk. Sejak tahun 2019 sampai saat ini kami berhasil ekspor kerupuk ikan khas Palembang ke Malaysia dan Singapura sebayak 138 kg hingga 200 kg smpai dengan saat ini, ungkap Hj Yanti mala Pemilik Pempek Rizky.
Penyuluhan bantu BRPPUPP Palembang, Roni Abriansyah menambahkan, dengan mengedepankan standar sanitasi pempek Rizky bisa menembus pasar Internasional. (atta)







