viralsumsel.com ,JAKARTA – Musim kompetisi La Liga 2024/2025 makin mendekati garis finis, dan sorotan tidak hanya tertuju pada perebutan gelar juara, tetapi juga pada persaingan memanas di papan top skor atau perebutan trofi Pichichi—gelar prestisius bagi pencetak gol terbanyak sepanjang musim.
Robert Lewandowski, striker gaek asal Polandia yang membela Barcelona, masih kokoh di puncak daftar dengan torehan 25 gol. Di usia 36 tahun, Lewandowski tetap menjadi momok bagi pertahanan lawan, menunjukkan konsistensi dan naluri mencetak gol yang masih sangat tajam.
Ia mencetak 3 penalti dan 12 kali membuka keunggulan (first goal) bagi timnya, menjadikannya pemain yang tak tergantikan di lini depan Blaugrana.
Namun, posisinya belum sepenuhnya aman. Di belakangnya, megabintang Real Madrid Kylian Mbappé mengejar dengan 22 gol, termasuk 6 gol penalti dan 11 kali mencetak gol pembuka.
Mbappé menjadi kekuatan utama El Real sejak kepindahannya dari PSG, dan dengan performanya yang kian meningkat, bukan tidak mungkin ia akan menyalip Lewandowski di pekan-pekan akhir.
Di tempat ketiga, muncul nama yang cukup mengejutkan: Ante Budimir dari Osasuna. Penyerang berusia 33 tahun ini menjadi fenomena tersendiri musim ini dengan mencetak 18 gol, di antaranya 8 dari titik putih dan 12 kali membuka keunggulan.
Meski Osasuna bukan tim raksasa, kontribusi Budimir sangat signifikan, menjadikan dirinya salah satu penyerang paling produktif musim ini.
Posisi keempat dan kelima ditempati oleh dua gelandang serang produktif: Raphinha dari Barcelona dan Oihan Sancet dari Athletic Club, masing-masing dengan 15 gol.
Raphinha hanya mencetak 2 penalti dan 3 gol pembuka, sementara Sancet tampil lebih berpengaruh dengan 9 gol pembuka, yang menandakan perannya dalam memecah kebuntuan sangat krusial.
Tak kalah mencolok adalah performa Julián Álvarez dari Atlético Madrid yang juga mencetak 14 gol, termasuk 4 penalti dan 10 gol pembuka. Ia menjadi tumpuan utama serangan Diego Simeone musim ini.
Bersamanya, Ayoze Pérez dari Villarreal juga punya jumlah gol sama, meskipun tanpa penalti, menunjukkan efektivitas luar biasa dari permainan terbuka.
Di papan tengah daftar, muncul nama-nama seperti Kike García (Alavés) dan Alexander Sørloth (Atlético Madrid), masing-masing dengan 12 gol.
Mereka menunjukkan bahwa pemain dari klub-klub non-unggulan juga mampu tampil tajam dan konsisten.
Sementara itu, Dodi Lukébakio (Sevilla), Vinícius Júnior (Real Madrid), dan Javi Puado (Espanyol) masing-masing mencetak 11 gol, bersaing ketat di zona 10 besar.
Vinícius dan Lukébakio sama-sama menjadi andalan di sisi sayap, sedangkan Puado menjadi motor utama permainan Espanyol yang kini berjuang di papan tengah klasemen.
Dengan lima laga tersisa (enam bagi Real Madrid), persaingan gelar top skor dipastikan akan berlangsung hingga pekan terakhir.
Lewandowski unggul dalam jumlah gol, tapi Mbappé memiliki momentum dan satu laga tambahan. Budimir pun bisa menjadi kuda hitam jika terus mempertahankan performanya. (bbs)