SOLO ,viralsumsel.com | Harapan Persis Solo untuk memperpanjang tren positif mereka di BRI Liga 1 2024/2025 harus kandas di hadapan publik sendiri.
Bermain di Stadion Manahan, Senin (5/5) malam, skuad Laskar Sambernyawa takluk 0-1 dari tamunya, Arema FC, dalam laga pekan ke-31 yang berlangsung ketat dan sarat tekanan.
Satu-satunya gol dalam pertandingan ini dilesakkan oleh gelandang muda Arema, Arkhan Fikri, pada menit ke-79. Gol tersebut tak hanya memupus harapan Persis meraih poin, tetapi juga memutus catatan dua kemenangan beruntun yang sebelumnya diraih tim asuhan Ong Kim Swee.
Sebelum kekalahan ini, Persis tampil meyakinkan dengan kemenangan tipis 1-0 atas PS Barito Putera di laga tandang serta kemenangan serupa saat menjamu Persita Tangerang. Namun, hasil negatif melawan Arema membuat posisi mereka di klasemen sementara kembali terancam, terutama karena persaingan di papan bawah Liga 1 kian ketat.
Dengan hanya tiga laga tersisa, Persis kini terpaku di peringkat ke-14 dengan 32 poin. Selisih dua poin dari PS Barito Putera yang menempati peringkat ke-16—batas akhir zona degradasi—menjadi peringatan serius bagi tim kebanggaan publik Solo ini.
Pelatih Persis, Ong Kim Swee, mengaku kecewa atas hasil yang diraih anak asuhnya. Menurut pelatih asal Malaysia tersebut, kegagalan mencetak gol menjadi penyebab utama kekalahan, meskipun secara penguasaan bola dan peluang, Persis tampil dominan.
“Kita dihukum karena gagal mencetak gol. Penguasaan bola memang kita pegang, tetapi akhirnya Arema berhasil memanfaatkan satu serangan balik untuk mencetak gol,” ungkap Ong saat konferensi pers usai laga.
Ia juga menyoroti banyaknya peluang yang terbuang sia-sia oleh lini depan timnya. “Dari segi peluang, kita jauh lebih banyak dibanding Arema. Namun sepak bola bukan soal statistik, ini soal efektivitas. Dan Arema lebih efektif malam ini,” tambahnya.
Terkait sisa pertandingan musim ini, Ong Kim Swee menyebut bahwa tiga laga terakhir bakal menjadi ujian berat bagi mentalitas dan karakter tim. Apalagi, dua dari tiga pertandingan itu akan dimainkan di luar kandang, yang tentu menambah tantangan.
“Musim ini tersisa tiga pertandingan, dan ini adalah fase paling penting. Ini akan menguji mental dan kemampuan kami sebagai tim. Tidak mudah, karena dua laga di antaranya harus dimainkan di luar Solo, dan satu terakhir di Manahan. Tapi kami harus tetap percaya diri,” tegas Ong.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi angin segar bagi Arema FC yang juga sedang berjuang menjauh dari zona merah. Tambahan tiga poin membuat Singo Edan kini mengoleksi 46 poin dan menempati posisi kesembilan, relatif aman dari ancaman degradasi.
Dengan tekanan yang semakin besar dan margin poin yang tipis di papan bawah, Persis Solo wajib tampil habis-habisan di tiga pertandingan tersisa jika ingin bertahan di kasta tertinggi musim depan. Gagal meraih poin maksimal bisa berarti ancaman nyata degradasi ke Liga 2.