viralsumsel.com, PALAMBANG – Politik Sumsel baru saja dikejutkan dengan kesepakatan Mawardi Yahya dengan Harnojoso sebagai pasangan bakal calon GUbernur dan Wakil Gubernur Sumsel pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024.
Dengan begitu otomatis tidak adalagi HD-MY atau duet Herman Deru dengan Mawardi Yahya jilid dua (periode 2024-2029).
Setelah Mawardi Yahya menyatakan pisah dari Herman Deru tentu membuat politisi Nasdem tersebut memutar strategi agar tetap di jalur track kemenangan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel), 27 November 2024.
Walaupun saat ini HD -sebutan Herman Deru- menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi namun tidak mendominasi. Artinya secara elektoral Gubernur Sumsel 2018-2023 ini harus merangkul tokoh diluar basisnya.
“Hingga saat ini tidak ada tokoh yang dominan mampu menjangkau basis seluruh wilayah Sumsel,”ungkap Fatkurohman Peneliti Wilayah Sumsel Lembaga Riset Sosial Politik Public Trust Institute (PUTIN) Riset.
Karakter tokoh politik Sumsel, hanya unggul di basis kultural ini yang membuat tidak ada tokoh yang dominan. “Jika HD dominan di wilayah komering atau OKU Raya, maka dia harus menggadeng tokoh yang punya basis kuliltural di wilayah lain untuk menambah elektabilitas,” terang dia.
Ada beberapa tokoh yang mungkin bisa di jajaki HD di Pilgub Sumsel setelah Wakilnya jadi penantang. Mereka adalah Eddy Santana (badis Palembang), Heri Amalindo (Musi), Prana Putra Sohe (Mura, Muratara, Lubuklinggau), Askolani (Musi), Cik Ujang (Besemah).
“Tokoh-tokoh kepala daerah berbasis kultural kecenderungan memiliki basis yang kuat didaerahnya yang bisa menambah kekuatan politik,” terang Korwil Sumsel PUTIN Riset ini. (*)