VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Tanggal 7 Mei 2020 pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi resmi merelaksasi atau melonggarkan kebijakan transportasi.
Dengan berbagai syarat dan itu cukup merepotkan bagi pelaku perjalanan itu sendiri juga pemerintah daerah (Pemda) dalam mengantisipasinya.
“Pak Menhub yang juga alumni Covid-19 yang lupa sejarah. Sama sama kita ketahui masuknya corona ke Indonesia karena menganggap enteng permasalahan,” ujar H Muchendi Mahrzarekki Ishak Mekki Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel, Senin (11/5/2020).
Lebih lanjut Muchendi menambahkan akhirnya virus ini masuk ke Indonesia dan menyebar ke seluruh provinsi.
“Ketidak tegasan antisipasi kebijakan trasportasi dalam membatasi perpindahan manuasia,” kata dia.
“Jujur saja kebijakan ini semakin membuat kami sulit dan repot di daerah. Pintu masuk ke Sumsel cukup banyak dan semua itu butuh pengawasan dan tenaga ekstra, sudah pasti memakan banyak biaya dalam kondisi seperti ini,” tambah mantan Ketua DPD KNPI Kota Palembang ini.
Belum lagi pihaknya juga memikirkan verval bansos yang diyakini datanya belum baik dan aturan nya masih membingungkan.
“Pastikan dulu keberhasilan PSBB yang sudah berjalan, ini malah jelang masa puncak arus mudik transportasi malah dibuka,” tambah politikus muda Partai Demokrat ini.
Diakui Muchendi, ekonomi sudah jelas terdampak akibat Covid-19 ini. “jika ingin Ekonomi kita membaik kita tuntaskan dulu pemberantasan Corona yang belum kelihatan hasilnya ini,” terang dia. (ion)