VIRALSUMSEL.COM, Palembang – Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin 1 Jayo Wikramo atau lebih dikenal Masjid Agung Palembang kembali gelar shalat jumat. Setelah sebelumnya tidak melaksanakan shalat jumat karena pandemi corona virus disease 2019 atau covid-19.
Ini merupakan slahat jumat pertama dalam masjid terbesar di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut paska dianjurkan untuk jumatan di rumah oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jum’at (20/3/2020 ) silam.
Antusias masyarakat Palembang cukup besar untuk shalat jumat, hari ini (5/6/2020) di Masjid Agung. Bahkan dari pantauan wartwan www.viralsumsel.com, pukul 10.30 WIB kaum muslim sudah mulai berbondong-bondong mendatangi masjid yang terletak di pusat kota Palembang ini.
“Ya, kami sudah dari jam 10.30 WIB sudah di sini (Masjid Agung, Red),” kata Muhammad warga Kenten Sako, Palembang sebelum melaksanaan shalat jumat.
Semua jamaah shalat jumat harus mematuhi protokol kesehatan covid-19. Sebelum masuk masjid di tempat wudhu juga disediakan sabun untuk cuci tangan. Setelah itu mereka dicek suhu tubuh menggunakan thermometer oleh petugas.
Ada dari TNI, Polri bahkan, Polawan yang berjaga di depan pintu masuk masjid bersejarah ini ikut melakukan cek suhu tubuh. “Itu tadi katanya kalau suhu badan lebih dari 37,5 derajat celcius dilarang masuk masjid. Tapi Alhamdulillah sepertinya semua bisa masuk,” tambah pria berpeci hitam ini.
Lalu mereka harus masuk ke bilik disinfektan terlkebih dahulu sebelum masuk ruang utama masjid besar tersebut. Kemudian mereka juga tetap harus menggunakan masker dan jaga jaraka kurang lebih satu meter.
“Tapi shapnya tetap harus lurus. Dan kami harus membawa sajadah dari rumah masing-masing,” terang dia.
Yang beda lanjut dia, pada shalat kali ini imam menggunakan doa qunut yang biasa dipakai saat shalat Subuh. “Ya, biasanya tidak pernah shalat jumat pakai doa qunut. Makanya tadi saya hampir langsung sujud,” terang dia.
Lebih lanjut dia menerangkan, dalam doa qunut berharap rahmat dari Allah SWY. “Termasuk sehat dan selamat setiap saat bagi umat muslim di Indonesia pada khususnya dan di dunia pada umumnya,” pungkas dia. (ara)
