Webinar Green Skilling #14 Bahas Peran Sertifikasi dalam Bisnis Berkelanjutan

viralsumsel.com ,Jakarta – LindungiHutan kembali menggelar webinar Green Skilling edisi ke-14 dengan tema “Peran Sertifikasi dalam Mendukung Praktik Bisnis Berkelanjutan” pada 13 Februari 2025.

Webinar ini menghadirkan Karlina Bone, Head of Systems Certification Division TUV NORD, sebagai pembicara utama yang membahas pentingnya sertifikasi keberlanjutan dalam mendukung bisnis yang ramah lingkungan.

Dalam webinar tersebut, Karlina menjelaskan bagaimana sertifikasi keberlanjutan, yang dapat didorong oleh pasar maupun regulator, menjadi elemen penting dalam praktik bisnis berkelanjutan.

“Penerapan sertifikasi keberlanjutan dapat didorong oleh pasar, regulator, atau bahkan rantai pasok perusahaan. Dalam beberapa kasus, standar tersebut bisa diwajibkan oleh negara atau investor,” ujar Karlina.

Meningkatnya Permintaan Pasar untuk Produk Ramah Lingkungan

Karlina juga menyebutkan bahwa permintaan pasar terhadap produk-produk ramah lingkungan semakin meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang mencari produk yang berbasis pada keberlanjutan, baik dari segi proses produksi maupun dampak lingkungannya.

Oleh karena itu, sertifikasi keberlanjutan menjadi alat penting bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut sekaligus menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

Dalam pembahasan lebih lanjut, Karlina menyebutkan enam manfaat utama sertifikasi keberlanjutan bagi industri, antara lain:

Peningkatan efisiensi sumber daya – Mengoptimalkan penggunaan energi dan material untuk mengurangi pemborosan.
Peningkatan reputasi merek – Konsumen cenderung memilih perusahaan yang peduli terhadap keberlanjutan.
Kepatuhan terhadap regulasi – Memastikan perusahaan mematuhi standar dan kebijakan lingkungan yang berlaku.
Penghematan biaya operasional – Efisiensi penggunaan energi dan sumber daya dapat mengurangi biaya.
Pengurangan dampak lingkungan – Berkontribusi pada pengurangan emisi dan limbah yang dihasilkan.
Menciptakan peluang inovasi – Sertifikasi dapat membuka peluang untuk inovasi dalam produk dan proses.

Baca Juga :  Green Skilling #23 Angkat Isu Pendidikan Iklim dan Kolaborasi Hijau

Sertifikasi Keberlanjutan dan Kebijakan Lingkungan

Namun, Karlina juga menegaskan bahwa sertifikasi keberlanjutan tidak bisa dilepaskan dari kebijakan yang lebih luas terkait pengelolaan lingkungan dan emisi karbon. Indonesia sendiri telah mengadopsi Perjanjian Paris yang bertujuan untuk menurunkan pemanasan global hingga 1,5°C. Sebagai salah satu negara dengan jumlah industri yang besar, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Salah satu kebijakan penting yang diterapkan adalah PP Nomor 33 Tahun 2023, yang mewajibkan perusahaan di sektor energi, industri, transportasi, dan bangunan gedung dengan konsumsi energi tinggi untuk menerapkan manajemen energi.

Kebijakan ini mencakup audit energi hingga pelaporan penggunaan energi, yang ditetapkan berdasarkan total konsumsi Ton Oil Equivalent (TOE) per tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari emisi yang dihasilkan oleh industri.

Baca Juga :  LindungiHutan Raih Penghargaan Eco-Resilient Agent di EPSA 2025

Tantangan dan Peluang bagi Perusahaan yang Ekspansi ke Pasar Internasional

Selain itu, Karlina juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap standar yang berlaku di pasar internasional, terutama bagi perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pasarnya ke luar negeri.

“Jika perusahaan ingin memperluas pasar ke luar negeri, memahami standar yang berlaku di negara tujuan sangat penting. Produk yang telah tersertifikasi akan lebih mudah diterima di pasar internasional,” tambahnya.

Dengan demikian, sertifikasi keberlanjutan tidak hanya bermanfaat untuk kepatuhan terhadap regulasi domestik, tetapi juga untuk memperluas peluang pasar di luar negeri.

Produk yang memenuhi standar keberlanjutan memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar global yang semakin memperhatikan isu lingkungan.

Tentang LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang fokus pada konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Sejak didirikan, LindungiHutan telah menanam 978 ribu pohon bersama lebih dari 590 brand dan perusahaan di Indonesia. LindungiHutan juga menggandeng masyarakat lokal di 40 lokasi penanaman yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menghadirkan beberapa program, termasuk Corporatree,

Collaboratree, serta Carbon Offset.

Melalui webinar dan program-programnya, LindungiHutan berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memperkenalkan pentingnya praktik bisnis berkelanjutan. (vritimes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *