PRABUMULIH — viralsumsel.com | Semangat pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan lokal kembali digaungkan oleh Pemerintah Kota Prabumulih melalui gelaran Lomba Kreasi Pangan Olahan Tingkat Kota Prabumulih Tahun 2025 yang berlangsung meriah di Pendopoan Rumah Dinas Wali Kota, Selasa, 3 Juni 2025.
Acara yang mengusung tema “Inovasi Olahan Jagung untuk Keberlanjutan” ini diikuti oleh 15 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari berbagai kelurahan dan desa di seluruh penjuru kota.
Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, hadir secara langsung untuk membuka kegiatan ini. Ia didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih, Hj. Linda Arlan, dan Staf Ahli TP PKK, Nuning Mulya Franky. Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para perempuan yang tergabung dalam KWT karena telah menjadi motor penggerak ekonomi rumah tangga sekaligus agen inovasi di bidang pangan lokal.
“Jagung bukan hanya makanan pokok alternatif, tapi juga bisa diolah menjadi aneka produk bernilai ekonomi tinggi. Saya bangga melihat ibu-ibu KWT hari ini bisa menghadirkan kreasi luar biasa, dari makanan ringan, olahan modern, hingga produk berbasis UMKM,” ujar Wali Kota Arlan, disambut tepuk tangan peserta.
Menurut Wali Kota, keberlangsungan pangan lokal seperti jagung menjadi kunci dalam membangun ketahanan pangan kota, terlebih dalam menghadapi ketidakpastian global. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan hasil pertanian agar mampu bersaing di pasar modern.
Ketua TP PKK, Hj. Linda Arlan, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tapi juga sebagai sarana edukasi dan promosi produk lokal unggulan. “Kami ingin masyarakat semakin kreatif dan percaya diri dalam mengembangkan potensi lokal. KWT bukan sekadar kelompok tani wanita, tapi juga wadah pencetak pelaku UMKM andal,” ucapnya.
Lomba ini diikuti dengan antusias oleh para peserta dari 15 KWT. Masing-masing kelompok menyajikan olahan unik berbahan dasar jagung seperti brownies jagung, keripik jagung balado, puding jagung susu, hingga jagung fermentasi bernilai tambah. Penilaian dilakukan oleh tim juri profesional dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), serta pelaku kuliner lokal.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Kota Prabumulih, Ketua Dharma Wanita, perwakilan dari Dinas Perikanan, Disperindag, Dinas Koperasi dan UMKM, seluruh camat, lurah, dan kepala desa se-Kota Prabumulih. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh lintas sektor terhadap peran strategis perempuan dalam pembangunan berbasis pangan lokal.
Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga membuka peluang bagi produk-produk KWT untuk dipasarkan lebih luas. Pemerintah Kota melalui Dinas Koperasi dan UMKM tengah menyiapkan skema pembinaan lanjutan agar hasil kreasi KWT dapat menembus pasar daring dan gerai retail lokal.
“Ke depan, produk-produk unggulan dari KWT akan kita bantu dari sisi packaging, sertifikasi halal, dan pemasaran. Kita ingin Prabumulih tidak hanya dikenal sebagai kota penghasil energi, tapi juga kota dengan ragam kuliner lokal yang inovatif,” tutup Wali Kota Arlan optimistis. (man)