Amaliah Sosialisasikan 4 Pilar Dihadiri Masyarakat dan Emak-Emak Milinial

HEADLINE, SUMSEL217 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM – Amaliah Sobli S.KG, M.B.A Anggota DPR RI memanfaatkan sosialisasi 4 pilar untuk kembali turun daerah pemilihan (Dapil). Kali ini senator cantik asal Sumsel ini mensosialisasikan 4 Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara.

Amaliah ,sapaan beken Amaliah Sobli, menyosialisasikan 4 Pilar pada pemuda-pemudi, masyarakat dan emak-emak milinial, Palembang, Selasa (4/2/2020) sore.

Menurut senator milenial ini secara umum, 4 Pilar terdiri dari UUD 1945, Pancasila, NKRI serta Bhinika Tunggal Ika. “Saya berharap adik-adik ku para mahasiswa ini mampu mengimplementasikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinika Tunggal Ika,” ungkap putri mantan Sekda Kabupaten Ogan Ilir, H Sobli ini.

Menurut wanita yeng kerab dijuluki netizen sebagai Nissa Sabyan Sumsel ini Pancasila dibuat sebagai dasar negara oleh pendiri bangsa. “Bisa kita jadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah ibu satu anak ini.

Baca Juga :  Senator Amaliah Sobli Salurkan 1.000 Bibit Buah Pada Petani Ogan Ilir

Diakui Anggota DPD RI yang duduk di Komite II ini setiap butir Pancasila maknanya sangat dalam. “Karena sila pertama saja, Ketuhanan yang Maha Esa, itu maknanya sangat dalam,” terang dia.

Anggota DPD RI yang fokus mendorong pemekaran Kabupaten Pantai Timur, Ogan Komering Ilir (OKI) ini menilai NKRI adalah harga mati. “Harus perjuangan NKRI hingga titik darah penghabisan,” terang dia.

Sambung Amaliah untuk Bhinika Tunggal Ika sendiri salah satu contoh melestarikan bahasa daerah. “Jangan lupa bahasa daerah sendiri. Walaupun kita dituntut untuk bisa bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga bahasa Inggris sebagai bahasa global,” ungkap wanita berhijab ini.

Sementara tantangan 4 Pilar salah diantaranya korupsi. Korupsi sudah menjadi ancaman serius terhadap bangsa.

Baca Juga :  Ketua DPD RI : Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode akan Picu Kemarahan Publik

“Tantangan pertama korupsi. Budaya mencontek atau titip absen pada kalangan mahasiswa sebagai hal-hal yang harus dihapuskan sejak dini untuk tetap jujur,” pungkasnya. (ion)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *