OKI- viralsumsel.com, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Pemerintah Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung melakukan audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) guna membahas Konektivitas antar dua wilayah yang berbatasan.
Kabupaten Ogan komeringIlir, Sumsel dan Kabupaten Mesuji, Lampung dihubungkan melalui. (dua) koneksi wilayah yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Terbanggi Besar Pematang Panggang dan Jembatan Way Mesuji di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
Serta dipisahkan oleh Sungai Mesuji yang memiliki panjang 220 KM yang bermuara di Laut Jawa.
“Kedatangn kami di sini untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait konektivitas antar dua wilayah yang berbatasan khususnya usulan pembangunan jembatan penghubung Labuhan Jaya Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI dengan Labuhan Batin Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji serta jembatan penghubung kawasan Trans SP. 3 Gajah Mati OKI dnegan kawasan Trans SP 8 KTM Mesuji Provinsi Lampung.” Ujar Bupati OKI, H. Muchendi di Kemen PU, Selasa, (23/7).
Muchendi menambahkan Pembangunan dua jembatan ini akan memberikan kemudahan konektivitas dan aksebilitas ke pada masyarakat di wilayah berbatasan termasuk akses akses mengakses ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
“Konektivitas ini akan memberikan multi player effect baik secara ekonomi maupun pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang dia.
Sementara Bupati Mesuji Lampung, Elfiana mengatakan pembangunan jembatan ini tidak hanya bermanfaat bagi dua wilayah berbatasan, bahkan provinsi Sumsel dan Lampung secara keseluruhan.
“Menghemat waktu tempuh perjalanan untuk Masyarakat Kabupaten OKI dan Kabupaten Oku Timur yang bersebelahan langsung dengan Kabupaten Mesuji mengingat jarak pintu tol terdekat yaitu pintutol kayuagung, sedangkan di Kabupaten Mesuji terdapat dua pintu tol yang dapat diakses yaitu pintu tol Way Kenanga dengan jarak 14,8 KM dari Labuhan Batin dan Exit Tol Simpang Pematang dengan jarak 23,9 Km dari Exit Tol Way Kenanga,” Terang Elfi.
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. K.M. Arsyad, M.Sc. menyambutkan baik usulan ke dua daerah untuk memberikan akses dan konektivitas antar dua wilayah.
Arsyad menyarankan agar konektivitas tersebut di pandang sebagai sebagai sebuah kawasan sehingga dapat diintervensi oleh pemerintah pusat.
“Pada kawasan berbatasan ini ada transmigrasi sehingga menjadi pertimbagan pemerintah pusat untuk dimasukan sebagai program prioritas. “Jelas Arsyad.
Selain itu pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan readiness criteria serta feasibility Study untuk melengkapi usulan.
Pemkab HST sangat berharap adanya dukungan penuh dari Kementerian PU, khususnya Dirjen Bina Marga agar jalan ini dapat segera ditangani melalui program strategis nasional atau dukungan APBN.
“Baik dalam bentuk perbaikan maupun peningkatan kualitas jalan tersebut,” ucap Rizal.
Rizal pun berharap aspirasi ini dapat ditindaklanjuti sehingga infrastruktur di HST dapat semakin baik guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Zep)