MUBA, viralsumsel.com – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) bergerak cepat merespons musibah banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Bayung Lencir.
Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak dini hari, anak Sungai Lalan meluap dan mengakibatkan genangan air hingga setinggi 1,2 meter di pemukiman warga.
Sebanyak 99 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga Rukun Tetangga (RT), yakni RT 15, RT 19, dan RT 20, menjadi korban terdampak langsung dari bencana ini.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 06.30 WIB dan langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat dengan mengerahkan tim terpadu untuk membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan.
Camat Bayung Lencir, M. Imron, S.Sos., M.Si., yang memimpin langsung penanganan di lapangan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengaktifkan seluruh potensi sumber daya yang ada di wilayahnya untuk menjamin keselamatan warga dan meminimalkan dampak lanjutan dari bencana tersebut.
“Sejak laporan banjir kami terima, tim gabungan langsung turun ke lapangan. Kami pastikan semua warga terdampak dievakuasi dengan aman dan kebutuhan dasarnya terpenuhi,” ujar Imron.
Tim yang dikerahkan melibatkan unsur Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan, personel TNI dari Babinsa, anggota Polri melalui Bhabinkamtibmas, relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Mereka bersinergi dalam membantu evakuasi warga, menyelamatkan dokumen dan barang-barang penting, serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, genangan air membuat akses jalan utama antar RT terganggu, sementara beberapa rumah warga dalam kondisi terendam hingga setengah dinding.
Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa. Pemerintah juga sudah menyiapkan posko darurat serta mendistribusikan logistik, termasuk sembako, air bersih, dan obat-obatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Muba melalui Puskesmas setempat turut memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga, terutama lansia dan anak-anak yang rawan terkena penyakit pasca-banjir.
Selain itu, edukasi mengenai kebersihan lingkungan dan pencegahan penyakit juga diberikan kepada warga untuk menghindari potensi wabah seperti diare dan infeksi kulit.
M. Imron menambahkan bahwa upaya jangka panjang juga akan dilakukan, termasuk evaluasi terhadap sistem drainase lingkungan serta koordinasi lintas sektor untuk mitigasi bencana yang lebih baik di masa mendatang.
“Kami tidak hanya hadir saat terjadi musibah, tapi juga berkomitmen memperkuat sistem perlindungan masyarakat agar ke depan tidak terjadi lagi hal serupa,” tegasnya.
Warga yang ditemui di lokasi menyampaikan apresiasi atas gerak cepat dan kehadiran langsung aparat pemerintah.
“Kami bersyukur ada bantuan cepat. Kami sempat panik, tapi dengan datangnya petugas, semuanya jadi lebih tertata,” ujar Ari, salah satu warga RT 19.
Banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi antar pihak dalam menghadapi bencana. Pemerintah berharap warga tetap waspada mengingat potensi hujan masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan. (bbs)