Bertahan 3 Jam, Bayi Kembar Siam Laki-laki, Satu Tubuh Dua Kepala Lahir di RSMH Palembang Meninggal Dunia

GLOBAL128 Dilihat

viralsumsel.com, PALEMBANG – Bayi kembar siam dengan kondisi satu tubuh dua kepala yang lahir dengan cara operasi conjuined twin di Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang pada hari Jum’at (14/01/2022) pagi pukul 08.20 wib akhirnya meninggal dunia setelah bertahan 3 jam hari yang sama tepat pukul 11.30 WIB.

Menurut Dr. Indrayadi, Sp.A (K) bayi yang lahir dengan berat 3.600 gram, panjang badan 44 cm lingkar kepala kedua bayi 33 cm, berjenis kelamin laki-laki tersebut, setelah di operasi langsung dibawa ke ruang perawatan intensif bayi baru lahir. “Namun keadaannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal setelah 3 jam dilahirkan,” katanya. Sabtu, (15/01/2022).

Masih kata Dr. Indrayadi, Sp.A (K), penyebab meninggal nya diduga karena kondisi paru yang tidak normal (1 kepala hanya 1 paru) dan adanya kelainan jantung bawaan yang biasanya hampir selalu terdapat pada bayi kembar siam.

Baca Juga :  Gubernur Sumsel Gandeng KPK

“Bayi tersebut ketika lahir tidak langsung menangis, sehingga dilakukan pertolongan bantuan napas, bayi kemudian bernapas dan dibawa ke ruang perawatan intensif bayi,” terangnya.

Namun, di ruang intensif bayi kembali tidak bernapas kemudian dilakukan pemasangan selang bantu napas ke kedua kepala bayi dan dihubungkan ke mesin bantu napas.

“Ketika diberi bantuan napas di kepala kanan, tampak hanya dinding dada kanan yang bergerak dan suara napas hanya terdengar di sebelah kanan. Ketika diberi bantuan napas untuk kepala kiri, hanya dinding dada kiri yang bergerak dan suara napas hanya terdengar di dada kiri. Sehingga dicurigai satu kepala terhubung ke satu paru,” jelasnya.

Kemudian, pihaknya melakukan foto rontgen tampak 2 tenggorokan, 2 paru, 1 jantung, 2 tulang belakang, 2 lambung, 1 tulang pinggul, 2 lengan dan 2 tungkai. Bayi belum sempat dilakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Baca Juga :  PT Fibreboard Industry TBK Buka Loker di Muba, Prioritas Tenaga Kerja Lokal

Kondisi bayi semakin buruk, bantuan mesin bantu napas dimaksimalkan, diberikan obat obatan penunjang pompa jantung tapi tetap tidak tertolong dan meninggal pukul 11 20 wib.

“Penyebab kematian nya diduga karena kondisi paru yang tidak normal (1 kepala hanya 1 paru) dan adanya kelainan jantung bawaan yang biasanya hampir selalu terdapat pada bayi kembar siam,” pungkasnya. (adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *