PALEMBANG, viralsumsel.com – Kapten Sriwijaya FC, Ganjar Mukti Muhardiyana, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai timnya menelan kekalahan tipis 0-1 dari Persekat Tegal dalam laga pekan keenam Pegadaian Championship 2025/26 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (17/10/2025) sore.
Gol tunggal tim tamu menjadi pembeda sekaligus membuat langkah Laskar Wong Kito semakin berat dalam upaya mereka memperbaiki posisi di klasemen sementara. Kekalahan ini juga memperpanjang tren negatif Sriwijaya FC, yang belum mampu tampil konsisten sejak awal musim.
Usai laga, Ganjar tampak menahan emosi ketika berbicara kepada awak media. Dengan suara berat, pemain kelahiran Tangerang, 12 Juni 1994 itu, menyampaikan apresiasi kepada seluruh rekan setim dan jajaran pelatih yang menurutnya sudah berjuang maksimal di lapangan.
“Saya sebenarnya tidak banyak bisa berkomentar. Situasi seperti ini berat bagi semua pemain. Tapi saya ingin mengucapkan terima kasih untuk seluruh tim, pelatih, dan ofisial yang sudah bekerja keras. Tentu kami kecewa, tapi kami juga tidak boleh larut dalam hasil ini,” ujar Ganjar.
Meski hasil yang diraih belum sesuai harapan, mantan bek andalan Dejan FC di musim sebelumnya itu tetap menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir. Ia percaya Sriwijaya FC masih memiliki peluang untuk bangkit di sisa kompetisi.
“Kami masih punya beberapa pertandingan ke depan. Harapan itu masih ada, dan kami tidak akan menyerah. Semua yang kurang pasti akan kami evaluasi, baik secara individu maupun sebagai tim,” ungkapnya.
Sebagai kapten, Ganjar juga menegaskan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan dan perbaikan strategi kepada pelatih. Ia menilai tim harus fokus memperbaiki kekompakan dan mental bertanding agar bisa segera keluar dari tekanan.
“Tugas saya menjaga semangat teman-teman di lapangan. Urusan teknis biarlah pelatih yang menentukan. Yang jelas, kami harus tetap kompak dan berjuang bersama,” ucapnya.
Ganjar pun menolak untuk mengomentari keputusan wasit yang dinilai sebagian penonton merugikan timnya. Menurutnya, hal tersebut bukan ranah pemain untuk menilai.
“Kami tidak ingin menyalahkan perangkat pertandingan. Sudah ada pengawas wasit yang akan menilai dan memberikan evaluasi jika memang ada kesalahan. Kami hanya ingin fokus pada tim sendiri—bagaimana cara kami memperbaiki performa dan menjaga peluang bertahan di Liga 2,” tegas Ganjar.
Ia menambahkan, situasi yang dihadapi Sriwijaya FC saat ini memang tidak mudah. Namun, semangat pantang menyerah harus terus dijaga agar tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini dapat kembali bangkit.
“Kami sadar kondisi sekarang berat, tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan terus berjuang untuk membawa Sriwijaya FC tetap berada di Liga 2. Asa itu masih ada, dan kami akan berusaha mewujudkannya,” tutup Ganjar dengan penuh keyakinan.
Dengan kekalahan ini, Sriwijaya FC harus segera melakukan pembenahan di berbagai lini jika ingin kembali bersaing di papan tengah klasemen. Dukungan suporter dan motivasi internal menjadi faktor penting bagi tim untuk keluar dari tekanan dan mengembalikan kejayaan Elang Andalas di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia tersebut. (bbs)
