viralsumsel.com, PALEMBANG – Ibu Jamiah (54), warga Plaju, Palembang, tak menyangkan hobi yang digelutunya sejak belia, menanam tanaman obat-obatan keluarga (TOGA) kini menjadi sumber penghasilan di masa senjanya. Pasalnya, teh herbal Jamiah makin dikenal, bahkan tembuh sebagai suvenir delegasi G20 yang berlangsung di Bali, tanggal 15-16 November 2022.
Pemilik usaha teh herbal, Jamiah Rizqi Herbal adalah warga Jalan Kapten Abdullah, Lorong Selamet, Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.
Teh celup yang diproduksi 100% berasal dari bahan alami, tanpa campuran bahan pengawet, tanpa pewarna, serta merupakan produk hasil pertanian lahan terbatas (urban farming) di pemukiman kota dan proses pengeringan daun teh pun menggunakan energi surya. Jamiah Rizqi Herbal telah memiliki lisensi Setifikat Halal, Dinkes P-IRT dan teruji klinis berdasarkan hasil testimoni langsung dari dokter dan masyarakat konsumen.

Sejak tahun 2016, mulai menaman di pekarangan samping rumah dan menjadi satu-satunya percontohan tanaman obat di Plaju. Tanaman obat secara bertahap berinovasi menciptakan berbagai produk. Pada tahun 2020 kami membuat kemasan produk unggulan, dengan ini inovasi ini dihasilkan berupa produk the herbal yakni teh daun sambiloto, teh daun min, teh daun bidara, teh bunga telang, dan bunga rosella.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih sekali atas dukungan dan binaan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju). Setelah diberi binaan, teh herbal jamiah menghasilkan produk unggulan yang diterima masyarakat luas hingga jadi suvernir G20”, ungkap Jamiah.
Inovasi ini juga merupakan upaya dari Kilang Pertamina Plaju untuk memajukan perekonomian setelah Covid-19. Pertamina Plaju memberikan bantuan fasilitas produksi untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Bantuan yang terbalut dalam program Kampung Pangan Inovatif ini dilakukan oleh Pertamina RU III Plaju untuk mendorong sinergi dengan masyarakat agar terus berinovasi menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik di engah masyarakat. (ata)
