Keluarga Korban Bantah Sang Kakak Dibunuh Gara-Gara Perkosa Anak Tirinya di Mura

MODUS367 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, Palembang – Masih ingat peristiwa berdarah. Dimana Johan Saputra salah seorang laki-laki berusia 49 tahun dibunuh oleh anak tirinya sendiri dengan luka bacok di Desa Prabumulih II, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kamis (30/7/2020) lalu.

Nah kini keluarga almarhum Johan Saputra (49) membantah pengakuan tersangka Jef yang beredar di media. Dimana almarhum Johan dikabarkan dibunuh lantaran telah memperkosa adik tersangka Jef yang tak lain anak tirinya sendiri.

Ditemui dikediaman korban di Jalan Teratai, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami Palembang, Selasa (4/8/2020), Nelly Astuti adik kandung korban mengatakan pihak keluarga sangat menyayangkan pemberitaan bahwa Johan Saputra dibunuh gara-gara telah memperkosa anak tirinya.

“Kami pihak keluarga jelas tidak terima apa yang dikatakan pelaku didalam pemberitaan. Kami sudah berduka dengan kehilangan kakak kami ditambah lagi dengan pengakuan pelaku yang telah memfitnah kakak kami bahwa kakak kami telah memperkosa anak tirinya jelas kami tidak terima,” katanya kepada awak media.

Baca Juga :  Ingin Ikuti Trend Plat Putih? Cukup Bayar Rp 60 Ribu

Dikatakan Nelly, jauh sebelum peristiwa pembunuhan terjadi sekitar lima bulan lalu. Suryana istri korban melapor ke Polda bahwa anaknya telah di perkosa oleh korban. Karena tidak ada visumnya sehingga korban tidak bisa dibuktikan kalau telah memperkosa anak tirinya.

“Kami juga meminta Johan untuk pergi kalau memang dia telah memperkosa anak tirinya. Tapi Johan bersikukuh tidak mau belari karena dia tidak merasa memperkosa anak tirinya,” sambung dia.

Setelah melaporkan suaminya Johan Saputra ke polisi, Suryana pun mudik ke dusunnya di Muara Lakitan Kabupaten Musirawas. Sekitar enam bulan tidak ada kabar berita Suryana akhirnya menelepon suaminya minta di jemput ke dusun nya.

“Tapi Johan tidak mau menjemput istrinya di Muara Lakitan karena dia pernah di keroyok oleh keluarga istrinya. Karena tidak dijemput Suryana pun pulang sendiri ke Palembang,” tuturnya.

Karena Suryana pulang ke Palembang pihak keluarga menduga Suryana dan Johan sudah baikan (rujuk). Tidak lama dari situ Suryana mengajak Johan mudik ke dusun Suryana di Muara Lakitan dengan sepeda motor bersama dua anaknya yang masih kecil.

Baca Juga :  Asyik Mancing, Warga Temukan Mayat Mengapung di Sungai Kelingi Mura

“Baru beberapa hari mudik ke dusun Suryana, pada hari kejadian Johan menelepon kami di Palembang bahwa ia dalam keadaan terancam minta dikirimi uang sebesar Rp 300 ribu untuk membawa motornya kepada Palembang dengan bus. Tidak lama uang dikirim kami dapat kabar kalau Johan sudah meninggal dibunuh anak tirinya,” jelasnya.

Pihak keluarga menduga Johan di bunuh ada motif lain dan pembunuhan itu sudah rencanakan dan ada keterlibatan Suryana bahkan pelakunya lebih dari satu orang karena dilihat dari lukanya lebih dari satu dan dibelakang tubuh Johan terdapat bekas luka bakar.

“Untuk kami berharap pihak kepolisian mengusut tuntas siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan Johan. Karena Johan tidak akan meninggal kalau tidak di jemput istrinya,” pungkasnya. (kai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *