Maman Abdurrahman Gantung Sepatu, Akhiri Karier 24 Tahun dengan Penuh Kebanggaan

JAKARTA, viralsumsel.com – Dunia sepak bola Indonesia resmi melepas salah satu sosok veteran paling ikonik. Maman Abdurrahman, bek tangguh yang telah malang melintang selama 24 tahun di berbagai klub elite Tanah Air, menyatakan pensiun dari sepak bola profesional pada usia 43 tahun, Rabu (18/6/2025).

Pengumuman tersebut sekaligus menandai berakhirnya perjalanan panjang seorang pemain yang dikenal loyal, tenang, dan bermental baja, baik di klub maupun Timnas Indonesia.

“Sepak bola telah memberikan saya banyak hal. Dari pahitnya kekalahan hingga manisnya kemenangan. Tapi yang paling berharga adalah kenangan dan pengalaman selama 24 tahun karier saya. Saya bangga menjadi bagian dari sepak bola Indonesia,” ujar Maman dalam pernyataan resmi.

Pemain kelahiran Jakarta, 12 Mei 1982 itu, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua klub yang pernah ia bela serta keluarga yang selama ini menjadi pendukung setia dalam setiap langkah kariernya.

“Terima kasih untuk seluruh klub yang pernah saya bela, kepada pelatih, rekan satu tim, manajemen, dan tentu saja kepada keluarga saya yang selalu mendukung dari awal hingga akhir. Ini perjalanan yang luar biasa,” lanjutnya.

Langkah Awal hingga Puncak Karier

Karier Maman dimulai pada tahun 2001 bersama Persijatim Solo FC, klub yang saat itu menjadi titik awal kiprahnya di kancah profesional. Tiga tahun berselang, ia pindah ke PSIS Semarang, di mana ia mulai dikenal publik sebagai bek tangguh dan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Indonesia 2006, sebuah pencapaian prestisius yang jarang didapatkan oleh pemain bertahan.

Maman juga sempat memperkuat Persib Bandung selama lima musim (2008–2013), sebelum kemudian berseragam Sriwijaya FC, Persita Tangerang, dan Persija Jakarta, klub yang memberinya kejayaan terbesar sepanjang karier.

Puncak kariernya datang saat memperkuat Persija Jakarta, klub yang ia bela selama delapan tahun (2016–2024). Bersama Macan Kemayoran, ia menjadi bagian penting saat tim menjuarai Liga 1 2018, serta dua gelar turnamen prestisius yaitu Piala Presiden 2018 dan Piala Menpora 2021.

“Juara bersama Persija adalah impian masa kecil saya yang akhirnya terwujud. Itu momen yang tak akan pernah saya lupakan,” tulisnya di akun media sosial pribadi.

Pelabuhan Terakhir dan Misi yang Hampir Sukses

Di penghujung kariernya, Maman bergabung dengan PSPS Riau di Liga 2 musim 2024/2025. Meski sudah memasuki usia kepala empat, dedikasinya tak luntur. Ia bahkan nyaris membawa tim berjuluk Askar Bertuah promosi ke Liga 1. Sayangnya, langkah PSPS terhenti usai kalah tipis 0-1 dari Persijap Jepara di laga play-off promosi.

Meski gagal mencapai target, kontribusi dan kepemimpinan Maman tetap menjadi inspirasi bagi para pemain muda di klub tersebut.

Pengabdian untuk Timnas Indonesia

Maman juga menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia pada era 2000-an. Tercatat, ia telah mengoleksi 30 caps untuk Skuad Garuda dalam rentang waktu 2004–2013. Salah satu momen terbaiknya adalah saat tampil sebagai starter di final Piala AFF 2010, meskipun harus mengakui keunggulan Malaysia.

Selamat Jalan, Sang Legenda

Keputusan Maman untuk pensiun memang terasa emosional, terlebih karena dilakukan di tengah penghormatan besar dari rekan-rekan seprofesi dan pecinta sepak bola nasional. Ia tidak hanya dikenal sebagai pemain, tetapi juga sebagai panutan dalam hal profesionalisme dan konsistensi.

“Aku moleh temenan yah. Sosok yang aku rindukan. Allahummaghfir lahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fu ‘anhu,” tulis Maman di Instagram sebagai pesan penghormatan untuk almarhum ayahnya, Bejo Sugiantoro, legenda Persebaya sekaligus panutannya di lapangan hijau.

Maman Abdurrahman telah menutup lembaran karier dengan kepala tegak, meninggalkan warisan dedikasi, etos kerja, dan semangat pantang menyerah bagi generasi berikutnya. (lib)

Baca Juga :  KONI Sumsel : Musorkot KONI Prabumulih Sudah Sesuai Aturan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *