PALEMBANG, viralsumsel.com – Pertarungan sengit antara dua tim muda terbaik Sumatera Selatan mewarnai partai final Piala Gubernur Sumsel U-15.
Bermain di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, PS Ogan Ilir berhasil keluar sebagai juara setelah menang melalui adu penalti 3-1 atas Diklat Sepak Bola Palembang, Senin (30/6/2025).
Meskipun sempat tertinggal agregat 1-4 dari leg pertama, skuad muda asuhan pelatih Hendra Sapta tampil luar biasa dalam leg kedua.
Mereka mampu membalikkan keadaan dengan kemenangan 3-1 di waktu normal, berkat gol-gol yang dicetak oleh Muhammad Alfatir (2 gol) dan Jefri.
Namun karena dalam regulasi pertandingan final tidak diberlakukan sistem agregat gol, skor imbang dalam dua leg membuat laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di sinilah mental dan ketenangan menjadi pembeda. PS Ogan Ilir tampil lebih siap, sedangkan dua dari lima penendang Diklat Sepak Bola Palembang gagal mencetak gol, termasuk satu yang melambung di atas mistar gawang.
Penampilan apik kiper PS Ogan Ilir dalam menepis bola turut menjadi faktor kunci kemenangan mereka. Dengan hasil ini, PS Ogan Ilir berhak menyandang gelar juara Piala Gubernur Sumsel U-15 tahun 2025 sekaligus menjadi wakil Provinsi Sumatera Selatan ke tingkat nasional.
Strategi Cerdas dan Ketekunan Jadi Kunci
Pelatih PS Ogan Ilir, Hendra Sapta, mengungkapkan bahwa kemenangan ini adalah buah dari kerja keras dan pembelajaran berharga dari leg pertama. Ia mengakui bahwa pada laga sebelumnya, timnya kehilangan beberapa pemain inti akibat akumulasi kartu kuning, yang membuatnya harus menyusun strategi baru untuk leg penentuan.
“Alhamdulillah, ini adalah kemenangan yang sudah sangat kami nantikan. Anak-anak bermain luar biasa, mampu membalikkan keadaan meskipun tekanan cukup besar. Saya tekankan sejak awal untuk bermain tenang, jangan panik, dan jangan sampai kecolongan lagi seperti di leg pertama,” ujar Hendra kepada Detik Sumsel.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa persiapan ke tingkat nasional menjadi fokus utama berikutnya. Hendra mengisyaratkan kemungkinan akan menambah kekuatan tim dengan mengevaluasi lapis kedua, yang menurutnya masih memiliki jarak performa dengan tim inti.
“Untuk nasional, tentu kami akan tingkatkan persiapan. Fokus awal ke kebugaran fisik pemain dulu. Kami juga akan melihat peluang merekrut pemain tambahan karena kekuatan cadangan belum merata,” tuturnya.
Diklat Palembang Akui Tekanan Mental Jadi Penyebab
Sementara itu, kubu Diklat Sepak Bola Palembang harus menerima kekalahan dengan lapang dada. Asisten pelatih Wahyu Hidayasa menyampaikan bahwa timnya tampil jauh di bawah performa seperti pada leg pertama. Ia menyebut faktor tekanan mental dan kelelahan sebagai penyebab utama anak-anak asuhnya tampil tidak maksimal.
“Kita sudah cukup bangga dengan permainan di leg pertama. Tapi memang di leg kedua ini anak-anak terlihat nervous. Mungkin karena suasana stadion yang lebih besar dan tekanan untuk mempertahankan keunggulan,” kata Wahyu singkat.
Ia juga menambahkan bahwa jadwal pertandingan yang mepet dan kondisi fisik yang menurun turut mempengaruhi performa tim di laga penentuan tersebut.
Menuju Kancah Nasional
Kemenangan PS Ogan Ilir ini menandai pencapaian luar biasa bagi sepak bola usia muda di kabupaten tersebut. Tidak hanya membawa pulang trofi, mereka juga mengemban tanggung jawab sebagai duta sepak bola Sumsel dalam ajang nasional mendatang.
Dengan mental juara, strategi matang, serta dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, PS Ogan Ilir kini bersiap melangkah lebih jauh, menantang tim-tim terbaik dari provinsi lain dalam perhelatan tingkat nasional. (bbs)