PEKANBARU, viralsumsel.com – Menyongsong musim baru Pegadaian Liga 2 2025/26, PSPS Pekanbaru bergerak cepat dengan merilis jajaran tim pelatih yang akan menjadi motor penggerak tim Askar Bertuah.
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan manajemen, tampak jelas nuansa khas PSSI Primavera mewarnai struktur kepelatihan tim kebanggaan Riau tersebut.
Sosok Ilham Romadhona resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala. Nama yang satu ini bukan asing di dunia sepak bola Indonesia.
Ia merupakan bagian dari generasi emas program Primavera—program pengembangan pemain muda Indonesia di Italia pada era 1990-an yang melahirkan banyak legenda.
Menguatkan barisan pelatih, Kurniawan Dwi Yulianto dipercaya sebagai Direktur Teknik. Sebagai striker legendaris yang juga bagian dari tim Primavera, kehadiran Kurniawan diharapkan mampu memberikan nuansa strategis dan visi jangka panjang untuk pembangunan tim.
Nama Kurnia Sandy, yang tak kalah ikonik, mengisi posisi pelatih kiper. Pria yang juga jebolan Primavera ini pernah mencatat sejarah sebagai penjaga gawang Indonesia pertama yang menembus klub Serie A Italia, Sampdoria.
“Kita sudah mencapai kesepakatan untuk jajaran pelatih musim ini. Dalam waktu dekat, konferensi pers resmi akan digelar untuk memperkenalkan secara langsung kepada seluruh suporter,” ujar CEO PSPS Pekanbaru, Effendi Syahputra, Senin (16/6/2025).
Effendi menambahkan bahwa pihak manajemen berharap dukungan penuh dari seluruh elemen suporter, yang selama ini menjadi energi utama dalam perjuangan klub di setiap musim.
“Kami menantikan semangat yang sama, bahkan lebih besar, dari pendukung setia PSPS. Dukungan positif akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk perjalanan kami musim ini,” lanjutnya.
Gagal Tipis Promosi, Musim Baru Jadi Peluang Pembalasan
Musim lalu, PSPS Pekanbaru tampil gemilang di ajang Pegadaian Liga 2 2024/25. Setelah melewati fase penyisihan Grup 1 dengan finis di posisi ketiga berbekal 27 poin, mereka melaju ke babak 8 Besar dan sukses menjadi runner-up Grup X, hanya kalah dari PSIM Yogyakarta.
Sayangnya, harapan untuk kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola nasional pupus di tangan Persijap Jepara.
Pada laga penentu playoff promosi terakhir, PSPS harus mengakui keunggulan lawan setelah kalah 0-1 melalui gol telat dari Leo Lelis di menit ke-84 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, 25 Februari 2025.
Meski gagal promosi, antusiasme publik terhadap PSPS justru melonjak. Hal ini terlihat saat laga kandang kontra Persiraja Banda Aceh di babak 8 Besar, di mana 15.835 penonton memadati Stadion Kaharuddin Nasution—angka tertinggi penonton dalam satu pertandingan Liga 2 musim lalu.
Dengan komposisi pelatih berpengalaman yang sarat nilai historis, PSPS optimistis bisa membayar lunas kegagalan musim lalu dan kembali mengukir prestasi, tak hanya di lapangan tapi juga dari sisi manajemen dan pembinaan jangka panjang. (lib)
