VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Dua pelaku perompakan kapal nelayan di Pulau Nangka berhasil diringkus Direktorat Polairud Polda Sumsel. Keduanya adalah Ansori (40) dan Dodi Irawan (32).
Keduanya diringkus dalam kasus perompakan kapal nelayan KM Sinar Abadi, Kamis (9/7/2020) lalu sekitar pukul 17.00 WIB, di perairan Pulau Nangka, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama tiga orang rekannya yang masih buron.
Kelima pelaku melakukan perompakan dengan menggunakan speedboat 40 PK. Komplotan itu mengincar kapal nelayan yang baru pulang dari menjual hasil melaut di Bangka Belitung.
Saat beraksi kedua tersangka melakukan peran yang berbeda. Tersangka Ansori bertugas mengancam nahkoda dan mengikatnya sedangkan Dodi Irawan bertugas sebagai serang speedboat.
Ansori pun hanya bisa berjalan terpincang-pincang setelah kaki kirinya ditembus peluru anggota Direktorat Polairud Polda Sumsel. Ansori warga Muara Telang Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin ini ditembak kakinya karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap, Rabu (26/8/2020) kemarin.
Sedangkan Dodi Irawan warga Desa Karang Anyar Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin ditangkap dirumahnya tanpa melakukan perlawanan. “Kapal korban kami dekati terlebih dahulu, setelah itu kami letuskan tembakan agar kapalnya berhenti. Saat kapal melambat, kami langsung naik ke kapal. Aku langsung ke kemudi dan mengancam nahkoda pakai senpi,” kata Dodi Irawan kepada awak media.
Setelah nahkoda diancam kelima tersangka lalu mengikat penumpang dan ABK. Setelah semua korban tidak berdaya kelima tersangka langsung mengambil barang berharga yang berada di kapal dan berhasil mengambil uang senilai Rp 90 Juta dan perhiasan emas sebanyak lima suku milik penumpang yang ada di kapal. Setelah itu para pelaku langsung kabur dengan uang dan barang yang dirampas tersebut. “Aku dapat bagian Rp 13 Juta, duet itu aku gunake untuk berjudi dan nyabu,” lanjutnya.
Sedangkan Irawan mengaku hanya bertugas sebagai serang speedboat. Dari hasil tersebut, tersangka mendapatkan bagian sebesar Rp14,5 Juta.
Sementara itu Dir Polairud Polda Sumsel Kombes Pol YS Widodo mengatakan kedua tersangka ini ditangkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan terkait laporan korban yang mengalami perompakan saat akan pulang usai menjual hasil melaut.
Saat kapal nelayan tiba di Perairan Pulau Nangka OKI, komplotan ini langsung mendekati kapal dan sempat mengeluarkan satu kali tembakan untuk menakuti nahkoda.
Kelima tersangka mendapatkan informasi dari informan mereka yang berada di Bangka bahwa kapal nelayan yang akan mereka rompak mulai bertolak sehingga para tersangka tidak lama menunggu.
“Salah satu pelaku, merupakan bekas ABK kapal nelayan tersebut. Hal ini terungkap, setelah kami meminta keterangan dari nahkoda. Dari situ, dilakukan penyelidikan terhadap lima pelaku yang melakukan perompakan,” kata YS Widodo
Dari hasil penyelidikan, diduga kuat komplotan ini sudah sering melakukan perompakan di perairan Sungai Musi. Untuk itu pihak Polairud Polda Sumsel masih melakukan pengembangan dan mengejar tiga tersangka yang masih DPO.
“Kami masih melakukan pengembangan dan pendalaman apakah komplotan ini juga terlibat melakukan perompakan terhadap kapal asing yang melintas di perairan Sungai Sibur OKI beberapa lalu,” pungkas dia. (kai)