PALEMBANG, viralsumsel.com – Nama Fernando Surbay kini mulai menggaung di kalangan pecinta sepak bola Sumatera Selatan setelah resmi diperkenalkan sebagai rekrutan kedelapan Sriwijaya FC untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2025/2026.
Pemain muda yang dikenal dengan kecepatan dan kelincahannya di sisi kiri lapangan ini menjadi harapan baru di lini serang Laskar Wong Kito.
Namun, perjalanan karier Surbay hingga mengenakan kostum kuning-kuning Sriwijaya FC bukanlah kisah instan. Di balik kesempatannya hari ini, tersimpan cerita jatuh bangun, kerja keras, dan keteguhan hati dalam mengejar mimpi sebagai pesepak bola profesional.
Surbay memulai langkah awal kariernya dari kompetisi Liga 3, memperkuat klub lokal Bhayangkara Sriwijaya, yang bermarkas di Sumatera Selatan. Meski timnya gagal melaju ke babak nasional, penampilan sang winger ternyata mencuri perhatian sejumlah pencari bakat, termasuk dari klub rival, PS Palembang.
Bersama PS Palembang, karier Surbay mulai menanjak. Ia tampil gemilang di babak nasional Liga 3, mencetak 3 gol dan 2 assist, serta sukses membawa tim melaju hingga 16 besar nasional. Walau langkah mereka terhenti, nama Surbay mulai diperbincangkan secara nasional.
Performa cemerlang itu membuat Bhayangkara FC, tim Liga 1, merekrutnya pada musim 2022. Ini menjadi titik penting dalam karier Surbay yang masih belia saat itu. Sayangnya, kerasnya persaingan di skuad Bhayangkara yang dipenuhi pemain bintang dan legiun asing membuat Surbay kesulitan mendapat kesempatan tampil reguler.
Demi mendapatkan menit bermain dan pengalaman lebih, ia kemudian dipinjamkan ke Persekat Tegal, klub Liga 2, selama satu musim dengan opsi pembelian permanen.
Di sana, Surbay sempat menunjukkan potensi untuk menjadi bagian dari starting eleven. Namun nasib berkata lain—cedera menghampirinya di pertengahan musim dan membuatnya harus menepi lebih lama dari lapangan.
Setelah kembali ke Bhayangkara FC usai masa peminjaman, Surbay mencoba bangkit dan memperjuangkan tempatnya di tim. Namun, pada tahun 2023, kontraknya diputus.
Musim 2024 pun menjadi masa terberat dalam hidupnya: tanpa klub, tanpa kompetisi, dan tanpa kepastian, ia hanya bisa menjaga kebugaran sambil menanti harapan datang.
Harapan itu akhirnya datang pada awal 2025. Manajemen Sriwijaya FC, yang tengah membangun ulang kekuatan tim, melihat potensi besar dalam diri Surbay. Meski sempat terpuruk, pemain asal Sumsel ini dinilai punya nilai lebih berkat pengalaman di tiga kasta sepak bola Indonesia—Liga 3, Liga 2, dan Liga 1.
“Usianya masih muda, dia sudah punya jam terbang di beberapa level. Kalau diberi kepercayaan dan menit bermain yang cukup, saya yakin Surbay bisa menjadi salah satu kekuatan utama kita musim ini,” ujar Anggoro Prajesta, Direktur Olahraga Sriwijaya FC.
Kini, dengan semangat baru dan tekad untuk bangkit, Fernando Surbay siap menjawab kepercayaan tersebut. Ia bertekad menunjukkan bahwa dirinya layak berada di tim sebesar Sriwijaya FC dan menjadi bagian dari perjalanan menuju kasta tertinggi sepak bola nasional.
“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan ini. Saya akan balas kepercayaan manajemen dan suporter dengan kerja keras di lapangan. Sriwijaya FC adalah klub besar. Saya siap memberikan segalanya,” tegas Surbay. (bbs)