Hari Ibu, Senator Amaliah Optimistis “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”

SUMSEL706 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM – Amaliah Sobli, S,KG, M.B.A. Anggota DPD RI menjadi narasumber pada acara Focus Group Discussion dalam rangka Hari Ibu Nasional ke-91 dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Acara tersebut digelar Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pemuda Palembang (PP HIMPAL) di Aula Grapari Telkomsel Veteran, Palembang, Minggu (22/12/2019) sore.

Lia ,sapaan akrab Amaliah Sobli S,KG, M.B.A, mengatakan perempuan punya tiga peranan besar. Pertama perempuan sebagai isteri. “Harus bisa menjadi parner, motivator, serta penasehat bagi suami jika nanti sudah bekerluarga,” kata ibu satu anak ini.

Kemudian kedua wanita harus bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik. “Harus saling berdampingan. Saya dengan suami saling support. Saya tidak pernah bercita-cita jadi senator (sebutan Anggota DPD RI). Kemarin suami saya yang minta saya maju kebetulan suami saya H Handry Pratama Putra adalah ketua KNPI Kota Palembang dan juga salah satu politikus muda,” tambah dia.

Baca Juga :  Kenaikan BBM, Pemkab Muba Akan Kucurkan Rp15 Miliar Lebih untuk Tangani Dampak Inflasi  

Terakhir diakui sarjana dokter gigi ini, wanita sebagai ibu pendidik dalam keluarga. “Setelah punya anak, saya baru terasa bahwa selama ini ibu saya adalah wanita yang sangat hebat. Subuh bangun mandiin anak, masak terus anter anak sekolah, kemudian pulang jemput anak langsung ke kantor lagi. Betapa kuatnya dan dak pernah ngeluh,” kata wanita yang di sebut netizen Nissa Sabyan Sumsel ini.

Ditambahkan putri H Sobli mantan Sekda Kabupaten Ogan Ilir ini wanita sebagai masyarakat tiangnya negara. “Kalau mendidik perempuan sama dengan mendidik bangsa,” lanjut wanita berhijab ini.

Masih kata keponakan Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya ini, tantangan kedepan 2030, bonus demografi. Dimana kelebihan usia produktif, 55 persen adalah wanita.

“Ini membuat Indonesia bakal menjadi negara keempat ekomomi maju. Kita bisa lihat pengusaha muda mulai bermunculan sekarang,” tambah anggota DPD yang konsen memperjuangkan pemekaran Kabupatan Pantai Timur (OKI) ini.

Senator milineal ini tidak menampik jika wanita dituntut bisa semua-semuanya. “Semoga ini jadi motivasi,” tukas dia.

Baca Juga :  Bangun Kolam Retensi di Kawasan Sungai Buah, Wawako : Bisa Jadi Rekreasi 

Sementara itu Dr Febriyanti M.Pdi narasumber lain dari akademisi, membawakan materi “Pendidikan Pemberdayaan Perempuan,”. “Ya, dulu wanita didiskreditkan lebih rendah dari laki-laki. Perempuan dak boleh kerja, dulu di Arab Saudi ketahuan nyopir masuk penjara. Itu bentuk ketidak adilannya perempuan,” kata dia.

Bentuk ketidak adilan gender yang berkembang. Diantaranya peminggiran ekonomi, beban kerja lebih, dan cap cap negatif (sterotoip). “Tapi kita juga harus taju karena wanita memang kodratnya harus kalem. Jadi dak perlu naik motor besar,” tambah dia.

Lanjut dia pemberdayaan perempuan bisa dimulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan. Semua bisa dikerjakan perempuan. Bisa jadi akuntan, bisa jadi tukang ojek, bisa jadi tukang cuci. “Tunjukkan eksistensi kita kita bisa,” pungkas dia.

Acara tersebut dihadiri beberapa organisasi kepemudaan Palembang dan juga masyarakat umum. (nto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *