VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Gerhana Matahari Cincin Api Solstis bakal kembali terjadi di Indonesia. Tepatnya hari ini, Minggu 21 Juni 2020. Sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika gerhana matahari kali ini juga bakal melintasi Indonesia.
Tidak terkecuali di Sumatera Selatan (Sumsel). Lantas kapan gerhana matahari bakal nampak di wilayah Sumsel. Menurut Thomas Jamaludin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) kemungkinan akan terlintas sekitar pukul 13.00 WIB. Namun tidak berlangsung lama.
Sementara untuk Wilayah Tengah kemungkinan bakal terjadi pukul 14.00-15.00 WIB. Sedangkan di Wilayah Timur bakal terjadi pukul 16.00 hingga pukul 17.00 WIB. BMKG memperkirakan fenomena alam gerhana matahari cincin tersebut akan melewati 31 provinsi serta 432 kabupaten dan kota di dalam negeri.
“Berdarsarkan pengamatan secara astronomi namun Indonesia hanya akan menyaksikan dengan kegelapan kurang dari 50 persen. Gerhana seperti ini juga terjadi di Indonesia Desember lalu,” kata Jamaludin, pagi tadi.
Lebih lanjut Jamaluddin menambahkan gerhana matahari merupakan kejadian dimana bulan menghalangi matahari dengan ukuran bulan lebih kecil dari pada matahari. “Yang tampak bagian pusat gerhana untuk hari ini jalur gerhana melewati Asia Tengah sampai Timur, Afrika, Arab Saudi, Pakistan dan Tiongkok,” tutur dia.
Gerhana matahari bisa terlihat jelas atau tidak tergantung cuaca daerah masing-masing. Jika tertutup awan maka tidak akan terlihat jelas. “Melihat langsung akan sangat menyilaukan, gunakan filter atau kaca matahari. Harus berhati hati tidak boleh terlau lama, cahayanya matahari terlalu kuat, bahaya untuk mata,” terang dia.
Untuk durasi kata dia tergantung daerah, ada sampai dua jam. “Ada hanya beberapa menit tergantung berapa tingkat kegelapan. Di Sumatera sangat pendek,” tukas dia.
Untuk dampak sendiri menurut dia tidak ada dampak signifikan. Tapi kondisi garis bumi bulan dan matari berdampak pada pasang surut air laut. “Jadi karena itu pada saat bulan baru, dampak yang maksimum air laut naik, efek grafitasi bulan bisa diperkuat grafitasi matahari,” pungkas dia. (ion)