Viralsumsel.com, Palembang – Mulai hari ini, Kamis (9/1/2025), Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram di Sumatera Selatan (Sumsel) resmi mengalami kenaikan. Dari harga sebelumnya Rp 15.650 per tabung, kini naik menjadi Rp 18.500. Kebijakan ini menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari anggota Komisi II DPRD Sumsel, Handry Pratama Putra.
Handry Pratama, yang akrab disapa Tama, menyampaikan bahwa kenaikan harga tersebut masih tergolong wajar, selama LPG subsidi ini tetap tersedia dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal itu ia sampaikan setelah berkomunikasi langsung dengan masyarakat yang menggunakan LPG 3 kg.
“Kalau masyarakat, sebenarnya tidak masalah harga naik, asalkan tidak langka dan tetap mudah didapatkan. Di beberapa daerah, harga mencapai Rp 28 ribu per tabung pun masih dibeli masyarakat karena kebutuhan mendesak,” ujarnya.
Sebagai politisi dari Partai Demokrat, Tama meminta pemerintah daerah memastikan bahwa kenaikan harga ini tidak menambah beban bagi masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia menilai UMKM merupakan sektor penting dalam perekonomian daerah yang harus dilindungi dari dampak kenaikan ini.
“Kenaikan ini terjadi karena adanya penyesuaian terhadap beban subsidi pemerintah yang sangat besar. Namun, dampaknya harus diantisipasi agar tidak memberatkan masyarakat, terutama pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi kita,” jelas Tama.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan distribusi LPG subsidi tepat sasaran. Menurutnya, gas melon ini harus benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan pelaku UMKM kecil, bukan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
“Kita berharap peruntukan LPG 3 kg ini betul-betul sesuai, yakni bagi masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah daerah harus mengawasi distribusinya agar tidak ada penyimpangan,” tambahnya.
Tama menyebut bahwa kenaikan harga LPG subsidi ini adalah persoalan klasik yang terus berulang akibat tingginya beban subsidi pemerintah. Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah bersama pihak terkait mencari solusi jangka panjang agar masalah ini tidak menjadi beban yang terus-menerus bagi masyarakat.
“Kebijakan ini tidak bisa dihindari, tetapi perlu ada langkah yang lebih strategis untuk meringankan beban masyarakat. Pemerintah juga harus memastikan agar kenaikan harga ini diimbangi dengan ketersediaan yang cukup di lapangan,” katanya.
Sebagai langkah konkret, Tama mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga agar kebijakan kenaikan ini tidak berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat. Ia juga berharap UMKM tetap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam menghadapi kenaikan ini.
“UMKM adalah sektor yang sangat penting bagi daerah kita. Jika mereka terganggu, maka dampaknya akan dirasakan oleh perekonomian secara keseluruhan. Saya harap pemerintah daerah lebih proaktif dalam memberikan solusi,” pungkasnya.
Dengan kenaikan harga yang mulai berlaku, masyarakat Sumsel kini berharap agar distribusi LPG subsidi tetap lancar dan tidak langka. DPRD Sumsel bersama pemerintah daerah berjanji akan terus memantau dampak kebijakan ini untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan haknya secara layak.