Ribut Kandungan Etanol pada BBM Pertamina, Bahlil Pastikan Aman Sesuai Standar

EKONOMI109 Dilihat
Foto Ig @bahlillahadalia

 

 


viralsumsel.com, JAKARTA-
Adanya kandungan etanol yang menjadi penyebab SPBU swasta batal membeli BBM di Pertamina membuat publik bertanya-tanya. Apakah kandungan tersebut aman buat kendaraan?

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan campuran etanol pada BBM di Indonesia sudah sesuai standar. Seluruh produk BBM yang beredar di masyarakat sudah diuji kualitasnya.

“Seluruh minyak atau BBM yang didistribusikan ke SPBU, baik punya Pertamina atau swasta, semua diuji lewat standar pemerintah lewat Lemigas (Lembaga Minyak dan Gas Bumi). Dan kalau tidak lolos standar, pasti tidak akan didistribusikan dan semuanya sudah sesuai standar,” kata Bahlil di Anjungan Sarinah, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).

Untuk itu, Bahlil menegaskan kandungan etanol pada BBM tidak akan merusak mesin atau mengganggu performa mesin kendaraan. Pertamina sudah memastikan kandungan tersebut sesuai ambang batas aman.

Baca Juga :  Telkomsel Masih Menjadi Raja Operator Seluler di Indonesia

“Etanol itu selama di bawah 20% itu tidak ada masalah, selama etanolnya itu akan nonmurni 99,95% dan yang dilakukan oleh Pertamina itu kemarin itu adalah sudah memenuhi standar,” katanya.

Terkait rencana pemerintah untuk menerapkan mandatori bahan bakar jenis S10 atau bensin dengan campuran 10% etanol, Bahlil menyebut kebijakan itu belum dapat diterapkan dalam waktu dekat lantaran masih menunggu kesiapan industri etanol.

“Awalnya memang kita bikin ke S10 dulu. Tetapi belum di tahun 2026. Kenapa? Karena kita harus mempersiapkan pabrik industri etanol dulu. Nah etanol ini dari mana? Dari tebu sama singkong. Nah, arahan Bapak Presiden sudah jelas untuk kami membangun industri etanol,” katanya.

Baca Juga :  Dua SPBU Swasta Batal Beli BBM di Pertamina, Bahlil Bilang Begini

Bahlil mengatakan untuk menuju B50, konsumsi metanol ialah sebanyak 2,3-2,6 juta ton. Oleh karena itu, pihaknya pun membangun pabrik etanol di Bojonegoro.

“Sementara untuk pabrik etanol ada dua. Satu singkong, satu tebu. Tebu kemungkinan besar itu di Merauke. Sementara singkong lagi di Petakan,” tuturnya.

Sebelumnya, BP dan Vivo batal membeli BBM di Pertamina lantaran ada kandungan etanol. Alhasil, publik dibuat penasaran apakah pengaruh etanol pada mesin kendaraan. (mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *