Wakil Wali Kota Prabumulih Hadiri Sosialisasi Pendidikan Karakter Lewat Media Film

SUMSEL88 Dilihat
banner 728x90

viralsumsel.com ,Prabumulih – Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar kegiatan Sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dengan pendekatan yang unik dan kreatif: melalui media film.

Acara ini digelar di Bioskop Cinepolis, Citimall Prabumulih, Kamis, 17 April 2025 dan dihadiri ratusan insan pendidikan.

Wakil Wali Kota Prabumulih Franky Nasril, S.Kom, M.M., hadir langsung membuka kegiatan ini secara resmi.

Ia didampingi oleh Plt. Kepala Disdikbud Kota Prabumulih Ahmad Darmadi, S.Pd., M.Si., serta Ketua Pelaksana kegiatan yang diwakili Koordinator Lapangan PPK, Eda Herdian.

Turut hadir pula Manajer Engineering Citimall Prabumulih, Firmansyah, yang menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Baca Juga :  Diikuti 350 Atlet, Wakil Walikota Prabumulih Buka Liga Bulutangkis Seri 1

Dalam sambutannya, Franky Nasril menegaskan bahwa penguatan karakter anak sejak dini menjadi prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak.

“Pendidikan karakter adalah pondasi utama. Lewat film, pesan moral bisa disampaikan lebih kuat dan menyentuh emosi peserta didik,” ujarnya.

Sosialisasi ini dilanjutkan dengan pemutaran film berjudul “Buku Harianku” yang mengangkat tema pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari anak.

Film tersebut menjadi media refleksi bagi para peserta yang terdiri dari para kepala sekolah SD dan SMP, baik negeri maupun swasta se-Kota Prabumulih.

Plt. Kepala Disdikbud Ahmad Darmadi menyebutkan bahwa pemanfaatan media kreatif seperti film akan menjadi salah satu strategi baru dalam menyampaikan nilai-nilai karakter kepada siswa, seperti integritas, gotong royong, kemandirian, dan religiusitas.

Baca Juga :  Bupati Banyuasin Seimbangkan Kesehatan, Kesalamatan dan Kebutuhan Ekomomi Selama Pandemi

Acara berlangsung lancar dan mendapat respon positif dari para peserta yang menilai pendekatan ini lebih komunikatif dan relevan dengan perkembangan zaman. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *