viralsumsel.com ,.Klaten – Suasana bahagia menyelimuti warga Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H atau tahun ini 2025.
Betapa tidak Pemerintah desa (Pemdes) setempat kembali menggelar program berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) bagi seluruh warganya. Tak tanggung-tanggung, jumlah total yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp 457,8 juta, dengan setiap warga mendapatkan bagian yang sama rata, yakni Rp 200.000 per orang, tanpa terkecuali—mulai dari bayi hingga lansia.
Sebagaimana dilansir www.viralsumsel.com dari wartadesaku.id Langkah ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mengundang decak kagum dari banyak pihak. Pasalnya, tidak banyak desa di Indonesia yang mampu memberikan THR kepada warganya secara merata. Namun, Desa Wunut mampu mewujudkannya berkat pengelolaan keuangan desa yang transparan dan inovatif.
Sumber Dana dari Wisata Air Umbul Pelem
Keberhasilan Desa Wunut dalam memberikan THR ini bukanlah tanpa alasan. Dana yang digunakan untuk membagikan THR tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PADes) yang berasal dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park. Wisata air ini menjadi sumber pemasukan utama desa sejak diresmikan pada tahun 2018. Dengan investasi awal sekitar Rp 2,4 miliar, Umbul Pelem kini berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di Klaten dan telah menghasilkan omzet hingga Rp 25 miliar.
Keberhasilan pengelolaan wisata ini membuktikan bahwa desa bisa mandiri dan mampu meningkatkan kesejahteraan warganya tanpa hanya bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Kepala Desa Wunut menegaskan bahwa keberlanjutan program THR ini sangat bergantung pada keberhasilan desa dalam mengelola sumber pendapatan yang telah dimiliki.
Tak Hanya THR, Warga Juga Dapat Manfaat Lain
Program kesejahteraan di Desa Wunut tidak hanya berhenti pada pembagian THR. Pemerintah desa juga telah menjalankan berbagai inisiatif sosial lainnya yang langsung menyentuh kehidupan warga. Salah satunya adalah bantuan pangan bagi masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Dengan adanya dana dari PADes, desa bisa mengalokasikan anggaran untuk memastikan tidak ada warganya yang mengalami kesulitan ekonomi, terutama menjelang hari raya.
Tak hanya itu, Desa Wunut juga telah mendaftarkan seluruh warganya sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini memberikan jaminan kesehatan serta perlindungan ketenagakerjaan bagi seluruh warga tanpa terkecuali. Dengan kata lain, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat dalam bentuk tunai, tetapi juga dalam bentuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
Keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola anggarannya ini mendapat apresiasi luas. Banyak pihak menilai bahwa strategi yang diterapkan oleh desa ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi lokal secara maksimal dan mengelolanya dengan baik, desa bisa mandiri secara ekonomi dan memberikan manfaat nyata bagi warganya.
Harapan dan Masa Depan Desa Wunut
Ke depan, pemerintah Desa Wunut berencana untuk terus meningkatkan fasilitas wisata Umbul Pelem agar pendapatan desa semakin meningkat. Dengan bertambahnya jumlah wisatawan, desa berharap bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk program kesejahteraan lainnya. Tak menutup kemungkinan, nominal THR yang diberikan kepada warga juga bisa meningkat di tahun-tahun mendatang.
Model pengelolaan seperti ini membuktikan bahwa dengan transparansi, inovasi, dan pengelolaan yang baik, desa bisa menjadi lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada dana desa dari pemerintah pusat. Harapan besar muncul agar desa-desa lain di Indonesia bisa meniru keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola keuangan desa untuk kesejahteraan bersama. (bbs)
