viralsumsel.com ,Klaten – Desa Wunut, yang terletak di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini menjadi sorotan publik. Desa ini berhasil mengubah statusnya dari desa tertinggal menjadi desa mandiri dalam kurun waktu kurang dari satu dekade.
Sebagaimana dilansir www.viralsumsel.com dari wartadesaku.id Kunci keberhasilan Desa Wunut terletak pada pengelolaan ekonomi berbasis potensi lokal, terutama melalui sektor pariwisata.
Sejarah dan Asal-Usul Nama Desa Wunut
Nama Desa Wunut berasal dari sejarah penggabungan dua wilayah pemerintahan desa pada masa lalu, yakni Bekel (Wunut) dan Demang (Dukuh). Karena jumlah penduduk yang masih sedikit serta luas wilayah yang tidak seimbang, kedua wilayah tersebut sepakat untuk bergabung menjadi satu pemerintahan desa.
Dalam pemilihan nama desa, akhirnya diputuskan untuk menggunakan nama “Wunut,” yang bertahan hingga saat ini.
Dari Desa Tertinggal Menjadi Desa Mandiri
Pada tahun 2016, Desa Wunut masih termasuk dalam kategori desa tertinggal dengan Pendapatan Asli Desa (PAD) yang hanya berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta per tahun. Namun, berkat inovasi dan strategi yang tepat, desa ini berhasil meningkatkan PAD secara drastis. Pada tahun 2023, pendapatan desa melonjak hingga Rp 2,7 miliar.
Perubahan signifikan ini tidak terjadi begitu saja. Pemerintah desa mengambil langkah berani dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Salah satu inisiatif terbaik yang dilakukan adalah mengembangkan Umbul Pelem Water Park, sebuah wisata air berbasis sumber mata air alami yang kini menjadi destinasi favorit wisatawan di Klaten.
Sukses Mengelola Wisata Air Umbul Pelem
Sebelum berkembang menjadi destinasi wisata, Umbul Pelem hanyalah area budidaya tanaman cenil (sejenis selada air). Melihat potensi besar dari sumber mata air ini, pemerintah desa memutuskan untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi tempat wisata. Dengan investasi awal sebesar Rp 1,6 miliar yang dikucurkan secara bertahap dari tahun 2016 hingga 2019, Umbul Pelem resmi dibuka pada Mei 2018.
Keputusan ini terbukti sukses. Dalam setahun terakhir, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 500.000 orang, menjadikan Umbul Pelem sebagai salah satu objek wisata paling ramai di Kabupaten Klaten. Berkat pengelolaan yang baik, wisata ini menghasilkan pendapatan yang signifikan dan menjadi sumber utama PAD Desa Wunut.
Meningkatkan Kesejahteraan Warga
Dengan meningkatnya pendapatan desa, pemerintah Desa Wunut tidak hanya menggunakannya untuk infrastruktur dan pengembangan wisata, tetapi juga untuk kesejahteraan warga. Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian publik adalah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi seluruh warga desa.
Pada tahun 2025, desa mengalokasikan Rp 457,8 juta untuk diberikan kepada 2.289 warga, termasuk bayi hingga lansia, dengan masing-masing mendapatkan Rp 200.000.
Selain THR, desa juga membiayai program jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi warga yang membutuhkan. Bahkan, pemerintah desa menyediakan bantuan pangan bagi keluarga kurang mampu yang belum terjangkau oleh program bantuan pemerintah pusat.
Masa Depan Desa Wunut
Keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan warganya menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan potensi wisata dan ekonomi desa agar PAD terus meningkat.
Rencana ke depan termasuk pengembangan wahana wisata tambahan serta optimalisasi aset desa lainnya agar manfaat ekonomi semakin besar dan berkelanjutan.
Dengan model pengelolaan yang transparan dan inovatif, Desa Wunut telah membuktikan bahwa desa bisa mandiri dan tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah pusat.
Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan sumber daya lokal yang baik dapat membawa perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat. (bbs)