VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Nil Maizar ternyata bukan sosok pelatih sembarangan atau kaleng-kaleng. Ya, Nil Maizar saat masih menjadi pemain pernah merumput atau merasakan Liga Eropa.
Tepatnya memperkuat klub Liga 2 Republik Ceko, SK Benesov. Nil Maizar berkarier sepak bola profesional di Eropa pada era 1990-an. Itu jelas jadi kebanggan tersendiri bagi Nil Maizar.
Mengingat tidak mudah bagi pemain Indonesia untuk mencicipi kompetisi Eropa. Apalagi pada era 1990-an tersebut masih sulit diwujudkan bagi para pesepak bola profesional Asia, khususnya di Indonesia.
Nil Maizar saat itu turut bermain di Ceko selama lima bulan untuk belajar dan menambah pengalaman sepak bola sebagai pemain profesional. Kala itu Nil Maizair memang tidak sendiri. Ya, mantan pelatih kepala Persela Lamongan ini bersama dengan tiga alumni tim nasional Garuda II yang turut mengadu nasib ke Eropa.
Yakni Heriansyah, Rochy Putiray, dan Agus Yuwono. “Yang jelas bisa main di Eropa tentu membuat kita semakin percaya diri menatap masa depan di sepak bola,” terang Nil Maizar.
Hanya memberi tahu Nil Maizar merupakan kelahiran, Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), 2 Januari 1970. Nil Maizar sebelumnya menjadi pelatih Semen Padang FC dan juag Tim Nasional (Timnas) Indonesia Senior.
Nil Maizar memulai karier junior di klub kampung halamannya, Persepak Payakumbuh pada usia 10 tahun pada 1980. Enam tahun kemudian, ia bergabung dengan Diklat Padang, tetapi hanya setahun kemudian, ia terpilih ke Diklat Ragunan.
Nil Maizar pernah masuk dalam skuat Timnas Garuda II pada periode 1989-1991. Nah pada tahun 1990, Nil sempat merasakan magang di klub Elite Eropa, Sparta Prague di Republik Ceko. Selama enam bulan berada di klub tersebut, Nil bersama rekannya di timnas, ditangani oleh pelatih legendaris Ceko, Josef Masopust.
Setelah kembali dari Ceko, Nil Maizar bermain di Semen Padang selama lima tahun (1992-1997). Ia ikut serta dalam skuat Kabau Sirah –julukan Semen Padang- yang memenangi Piala Galatama pada 21 Juli 1992, mengalahkan Arema Malang dengan skor 1-0. Nil Maizar kemudian dua tahun bermain untuk PSP Padang sebelum memutuskan pensiun pada 1999.
Sambil menekuni sepak bola sebagai profesinya, Nil juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Ekasakti Padang pada 1992 sampai 1999, dimana ia meraih gelar sarjana ekonomi.
Untuk karier pelatih sendiri Nil Maizar mulai mengawali menjadi asisten di Semen Padang pada musim 2009. Saat itu pelatih kepala Semen Padang dijabat Arcan Iurie dan berlaga Divisi Utama Liga Indonesia.
Duet Arcan Iurie dan Nil Maizar berhasil mengantarkan Semen Padang ke Liga Super Indonesia 2010-2011 lewat kemenangan 1-0 kontra Persiram Raja Ampat pada 29 Mei 2010 di Stadion Manahan.
Polemik bergulir saat manajemen Semen Padang tidak memperpanjang kontrak sang pelatih asal Moldova. Nil Maizar justru ditunjuk menjadi pelatih kepala Semen Padang. Pada musim perdananya, Nil berhasil membawa Semen Padang ke posisi keempat Liga Super.
Saat klub memutuskan bergabung ke Liga Prima untuk musim 2011-2012, Nil Maizar tetap melatih Semen Padang. Prestasi Nil di Padang menarik perhatian PSSI. Kebetulan, posisi pelatih kepala tim nasional sepak bola Indonesia masih belum jelas seiring pemecatan Alfred Riedl dan desakan timnas U23 untuk menarik Aji Santoso, caretaker pelatih tim senior, ke tim mereka.
Akhirnya, PSSI lewat koordinator tim nasional Bob Hippy resmi menetapkan Nil Maizar sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada 13 April 2012. Ia didampingi oleh Fabio Oliveira, staf pelatih Persija IPL. Sementara itu, posisinya sebagai pelatih kepala Semen Padang digantikan oleh direktur teknik Suhatman Imam.
Turnamen pertama Nil sebagai pelatih timnas adalah Piala Internasional Palestina 2012 pada Mei 2012. Indonesia tergabung dalam grup B bersama Mauritania dan Kurdistan, dan PSSI menggelar pemusatan latihan pada akhir April.
Nil terpaksa meninggalkan pelatnas di Yogyakarta untuk mengikuti kursus kepelatihan yang digelar oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman dari tanggal 23 April sampai 12 Mei di Koeln. Pelatnas diserahkan kepada asistennya Oliveira, dan Nil sendiri baru bisa menyusul timnas ke Palestina pada 12 Mei.
Hasil yang diraih tim cukup baik, dimana Mauritania berhasil dikalahkan 2-0, tetapi tertahan imbang 1-1 oleh Kurdistan. Di semifinal, Indonesia dikalahkan tuan rumah Palestina 2-1. Ia memimpin tim nasional langsung di Piala SCTV, meskipun takluk 2-0 dari Korea Utara pada 10 September 2012 di Gelora Bung Tomo, Surabaya. (ion)
Profil
Nil Mizar
Tanggal Lahir : 2 Januari 1970
Tempat Lahir : Payakumbuh, Sumatra Barat
Posisi Bermain : Bek
Karier Junior
1980–1986 Persepak Payukumbuh
1986–1987 Diklat Padang
1987–1988 Diklat Ragunan
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1990–1992 Sparta Prague
1992–1997 Semen Padang
1997–1999 PSP Padang
Tim nasional
1990–1991 Indonesia U-23
1987–1991 Indonesia B
1990–1994 Indonesia
Kepelatihan
2000–2003 Semen Padang U-21
2005–2010 Semen Padang (asisten)
2010–2012 Semen Padang
2012–2013 Indonesia
2014–2015 Putra Samarinda F.C.
2015–2017 Semen Padang
2018 PS TIRA
2019 Persela Lamongan