Fakta Baru, Bukan Prof Hardi Perantara Pertama Sumbangan Rp 2 T, Ternyata Sosok Wanita

MODUS319 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Terungkap fakta baru kasus sumbangan Rp 2 Triliun (T) ke Kapolda Sumsel untuk penanganan Covid -19 di Sumsel dari keluarga almarhum Akidi Tio ternyata perantaranya bukan dari Prof dr Hardi Darmawan melainkan sosok wanita. Yakni Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumsel, Lesty Nurainy.

Hal ini disampaikan Kapolda Sumsel Irjen Prof Dr Eko Indra Heri S MM dihadapan wartawan di gedung promoter Mapolda Sumsel Kamis (5/8/2021). Dijelaskan Eko adanya sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio untuk penanganan covid 19 di Sumsel berawal dari Irjen Pol Eko dihubungi kepala dinas kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurany.

Kadinkes Provinsi Sumsel Lesty Nurany menghubungi Kapolda bahwa akan ada sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang akan disampaikan melalui Prof Hardi Darmawan.

Baca Juga :  Giliran Kampung Narkoba dan Judi Barbar di Muratara Digerbek Polisi 

“Karena kami bertiga, Kadinkes, Prof Hardi Darmawan berada dalam satu tim Satgas Covid 19 di Sumsel. Sehingga Prof Hardi menyampaikan sumbangan itu kepada saya pribadi untuk diberikan kepada masyarakat Sumsel yang terdampak covid 19,” ujarnya.

Diakui Eko dirinya secara pribadi memang mengenal keluarga Akidi khususnya almarhum Akidi Tio dan anak pertama Akidi Tio, Ahong saat ia bertugas di Aceh Timur beberapa tahun lalu.

Dalam diskusi bersama Prof Hardi dan Kadinkes Sumsel, Heriyanti anak Akidi Tio menjelaskan bahwa uang tersebut ada dan dalam berbentuk cek.

Diakui Kapolda, setelah mendapatkan informasi dana hibah tersebut pihaknya membentuk tim mencari kebenaran dana tersebut. Namun, hingga kini Kapolda menegaskan dana itu belum ada.

Baca Juga :  Tuntaskan Illegal Driling di Muba, Dodi Reza Dorong Revisi Permen ESDM

Karena sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio tidak ada sehingga menimbulkan kegaduhan. Atas kegaduhan ini Kapolda Sumsel secara ksatria meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia Kapolri dan unsur Forkompimda Sumsel wabil khusus masyarakat Sumsel atas kegaduhan ditimbulkan dari tidak ada sumbangan Rp 2 T dari keluaraga almarhum Akidi Tio.

“Kegaduhan ini terjadi atas kelemahan saya sebagai individu yang kurang hati – hati. Untuk itu saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.  Menuurt Eko, ia sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan khilafan sehingga terjadi kegaduhan. (kai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *