Fauzi Toldo Awalnya Stopper, Tak Didukung Ortu tapi Dapat Berkah dari Krisis Penjaga Gawang PON Sumsel

OLAHRAGA751 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Fauzi begitulan nama aslinya. Cukup pendek hanya satu kata. Namun belakangan dia lebih dikenal dengan sebutan Fauzi Toldo. Ya, dia adalah penjaga gawang asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Fauzi Toldo pernah memperkuat beberapa klub besar tanah air. Seperti Sriwijaya FC, PSM Makassar, Persik Kediri, Bersibo Bojonegoro, Persikabo Bogor, dan PS Palembang. Namun semua tentu tidak banyak yang tahu jika awal kariernya Fauzi Toldo adalah berprofesi sebagai bek tengah atau stopper.

Bukan menjadi penjaga gawang seperti saat ini. “Ya, saya dulu mulai bermain bola menjadi stopper saat masih di Sekolah Sepak Bola (SSB),” kata Fauzi Toldo ketika dikonfirmasi www.viralsumsel.com, di sela-sela latihan bersama Tim Old Star Anak Muda Serong (AMS) di Lapangan AMS, Serong, Sabtu (18/7/2020) siang.

Fauzi Toldo terbilang juga telat bermain bola. Ya, dia baru mulai berlatih di SSB Anak Gawang Serong (AGS), Kabupaten Banyuasin, usia 13 tahun. Itu karena dia sempat tidak direstui oleh kedua orang tuanya. “Awalnya orang tidak tidak mendukung kalau saya bermain bola,” terang dia.

Lebih lanjut Toldo mengatakan setelah lebih kurang empat tahun berlatih di SSB AGS tahun 2000, ia mengikuti seleksi tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumsel XVI-2004. Kebetulan saat itu Sumsel jadi tuan rumah. “Awalnya saya seleksi juga masih jadi stopper dan Alhamdulillah saya masuk,” ungkat Fauzi Toldo.

Namun saat tim mulai melaksanakan training center (TC) berjalan dua penjaga gawang yang dimiliki Tim PON Sumsel bermasalah dengan kesehatan. Alhasil Toldo diminta oleh tim pelatih untuk berlatih menjadi penjaga gawang. “Waktu itu pak Ramel (Samsul Ramel) yang minta saya jadi penjaga gawang. Ya, saya mau karena persaingan penjaga gawang saat itu memang sangat sedikit,” kata dia lagi.

Baca Juga :  Herman Deru Dampingi Erick Tohir Pantau Seleksi Pemain Sepakbola Timnas Piala Dunia U17 di Palembang

Setelah itu Fauzi Toldo terus menekuni posisi penjaga gawang. Dia mulai nyaman pada posisi di bawah mistar. Performanya juga kian meningkat. Bahkan, Fauzi Toldo mampu memikat hari pelatih kiper untuk terus dipercaya menjadi penjaga gawang tim PON Sumsel. “Ya, sampai PON saya masih penjaga gawang utama,” terang dia.

Setelah itu kata dia PON usai, musim kompetisi 2005 dia memperkuat PS Palembang. “Namun pada pertengahan 2005 Sriwijaya FC datang ke Palembang. Saya sempat diminta untuk gabung ke Sriwijaya FC namun saat itu pak Walikota Eddy Santana Putra meminta saya untuk tetap bertahan di PS Palembang,” terang dia.

Barulah pada musim berikutnya 2006, Fauzi Toldo berseragam Sriwiya FC. Saat itu dia menjadi penjaga gawang cadangan Ferry Rotinsulu. Kala itu Sriwijaya FC dibesut pelatih Suimin Diharja. “Dari sinilah saya diberi nama tambahan Toldo oleh coach Suimin.

Awalnya begini, coach Suimin tanya ke saya namanu Fauzi saja kah. Beliau bilang tambahin penjaga gawang idolamu saja siapa. Ya, saya bilang Toldo. Jadilah nama saya Fauzi Toldo tanpa potong kambing,” tegas dia.

Setelah itu dia melanglang buana ke sejumlah klub. Seperti Persikabo Bogor, Pelita Jaya Jawa Barat, Persik Kediri, Persibo Bojonegoro, dan Persisam Samarinda. “Namun akhirnya musim ISL 2013/2014 saya kembali ke Sriwijaya FC saat dilatih Subangkit. Prestasi saya tertinggi hanya juara Piala Indonesia 2012 bersama Persibo pada partai final berhasil mengalahkan Semen Padang 1-0,” tambah dia.

Baca Juga :  Gandeng KORMI, Gubernur Sumsel Gelar Olahraga Bareng Ribuan Warga OKU

Hanya satu musim berseragam Sriwijaya FC musim berikut Fauzi Toldo hijrah ke PSM Makasar. Dia menjadi goal kepper PSM bersama Markus Horison. Setelah itu musim berikutnya dia kembali ke Persik Kediri. “Nah saat di PSM musim 2015 kompetisi terhenti karena disanksi FIFA,” terang dia.

Saat pensiun dari pemain Fauzi Toldo mencoba menekuni dunia kepelatihan. Tim pertama yang dia pegang adalah Tim Porprov Pagaralam. Hasilnya cukup mumpuni Pagaralam dibawanya juara Porprov XI di Palembang 2017.

Setelah itu Fauzi Toldo menjadi pelatih penjaga gawang Persimuba Muba United pada musim lalu. Namun sayang hanya bisa membawa Laskar Ranggonang juara Liga 3 Zona Sumsel namun gagal promosi ke Liga 2. “Akhir tahun lalu saya diminta jadi pelatih Tim Putri PON Bangka Belitung. Alhamdulillah Babel lolos PON,” tukas dia.

Saat ini Fauzi Toldo sendiri merupakan salah satu kontributor dari PT Energi Media Global (PT EMB). PT EMB merupakan salah satu calon sponsor dari Persipra Prabumulih dan PS Banyuasin dalam ajang Liga 3 2020. Patut dinanti sepak terjang Fauzi Toldo berikutnya. (ion)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *