viralsumsel.com, Palembang– Nama Patrick Sofian Ghigani mungkin masih membekas di ingatan para pencinta sepak bola Indonesia, khususnya suporter Persiraja Banda Aceh.
Mantan gelandang serang asal Jerman berdarah Tunisia itu pernah menjadi bintang Indonesian Premier League (IPL) 2012-2013 saat membela klub asal Aceh tersebut.
Kini, setelah lebih dari satu dekade, Ghigani kembali ke Indonesia dengan peran baru. Bukan lagi sebagai pemain, melainkan sebagai Manajer Teknik Sriwijaya FC.
Kehadiran Ghigani menandakan ambisi besar Sriwijaya FC dalam persiapan menghadapi Liga 2 musim 2025/2026.
Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini ingin memastikan bahwa mereka memiliki strategi yang matang untuk bersaing di kasta kedua sepak bola Indonesia, dengan target utama meraih tiket promosi ke Liga 1.
Dari Bintang Lapangan ke Manajer Teknik Sriwijaya FC
Patrick Ghigani dikenal sebagai pemain yang kreatif dan memiliki visi permainan yang tajam.
Perannya di Persiraja pada musim 2012-2013 membuatnya menjadi salah satu pemain asing yang dikenang oleh publik sepak bola Indonesia.
Setelah gantung sepatu dari dunia sepak bola profesional, ia meniti karier di bidang manajemen dan kepelatihan.
Sebagai Manajer Teknik Sriwijaya FC, Ghigani kini memegang tanggung jawab besar dalam membangun kekuatan tim. Perannya meliputi:
✅ Menentukan rekrutan baru untuk memperkuat skuad musim depan.
✅ Menunjuk pelatih kepala serta staf kepelatihan, termasuk pelatih kiper dan pelatih fisik.
✅ Menyusun strategi analisis pertandingan guna mengevaluasi performa tim.
✅ Membentuk tim medis agar kondisi kebugaran pemain tetap prima sepanjang musim.
Sebagai sosok yang pernah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia, Ghigani diharapkan bisa membawa pendekatan modern dalam membangun tim yang lebih kompetitif.
Liga 2 2025/2026: Persaingan Lebih Ketat dengan Format Baru
Musim 2025/2026 menjadi tantangan tersendiri bagi Sriwijaya FC karena Liga 2 akan menggunakan format baru yang lebih kompetitif.
Kompetisi akan diikuti oleh 20 tim, yang dibagi menjadi Wilayah Barat dan Wilayah Timur, masing-masing berisi 10 tim.
Format yang digunakan adalah Triple Round Robin, di mana setiap tim akan bertemu tiga kali, sehingga setiap tim memainkan 27 pertandingan sebelum masuk ke fase berikutnya. Beberapa aturan utama Liga 2 musim depan:
✔ Juara tiap wilayah otomatis promosi ke Liga 1 dan bertanding di final Liga 2.
✔ Runner-up tiap wilayah akan bertarung di play-off untuk memperebutkan tiket promosi tambahan ke Liga 1.
✔ Tim peringkat 10 dari masing-masing wilayah langsung terdegradasi ke Liga 3, sedangkan peringkat 9 harus menjalani play-off degradasi.
✔ Seluruh pertandingan akan menggunakan teknologi VAR (Video Assistant Referee) untuk memastikan keputusan wasit lebih akurat dan meminimalkan kontroversi.
Dengan sistem kompetisi yang lebih panjang dan ketat, setiap klub membutuhkan anggaran besar, diperkirakan antara Rp15-20 miliar hanya untuk bertahan di Liga 2.
Jika diwajibkan membentuk tim Elite Pro Academy (EPA) U-18 dan U-16, maka biaya operasional bisa meningkat lebih tinggi.
Sriwijaya FC Siapkan Langkah Besar Menuju Liga 1
Sebagai salah satu klub elite di Indonesia, Sriwijaya FC memiliki rekam jejak yang membanggakan.
Klub asal Palembang ini pernah menjuarai Liga Indonesia 2007/2008 dan mengoleksi beberapa trofi Piala Indonesia serta Piala Super Indonesia.
Namun, dalam beberapa musim terakhir, mereka harus berjuang keras untuk kembali ke papan atas sepak bola nasional.
Kegagalan promosi dalam beberapa musim terakhir menjadi motivasi bagi manajemen untuk melakukan perubahan besar, termasuk menunjuk Patrick Ghigani sebagai Manajer Teknik.
Tantangan Besar Menanti Ghigani
Sebagai Manajer Teknik, Ghigani menghadapi beberapa tantangan besar yang harus segera diatasi, antara lain:
⚽ Menyusun skuad yang kompetitif untuk menghadapi persaingan sengit di Liga 2.
⚽ Menentukan pelatih kepala yang tepat sesuai dengan filosofi permainan yang diinginkan Sriwijaya FC.
⚽ Beradaptasi dengan sistem kepelatihan dan regulasi sepak bola Indonesia, yang tentu berbeda dengan Eropa.
⚽ Mengelola tekanan dan ekspektasi tinggi dari suporter Sriwijaya FC, yang menginginkan klub mereka kembali ke Liga 1 secepatnya.
Mampukah Ghigani Membawa Sriwijaya FC Kembali ke Liga 1?
Kembalinya Patrick Sofian Ghigani ke Indonesia sebagai Manajer Teknik Sriwijaya FC menjadi salah satu kejutan menarik di dunia sepak bola nasional.
Dengan pengalamannya sebagai pemain serta di dunia manajemen, ia diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Sriwijaya FC.
Namun, persaingan Liga 2 musim depan akan sangat ketat. Apakah Ghigani mampu menjawab ekspektasi tinggi dari suporter dan membawa Laskar Wong Kito kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia?
Kita nantikan kiprah mereka di musim depan! (asa)