VIRALSUMSEL.COM – Dua hari terakhir parameter kondisi udara di Kota Palembang, menunjukkan grafik sangat berbahaya. Hingga membuat aktifitas warga Metropolis terganggu.
Hal tersebut membuat Anggota DPRD Kota Palembang, H. M. Akbar Alfaro angkat bicara. Legislator Fraksi Gerindra ini mengaku khawatir.
Terlebih lewat akun media sosialnya banyak warga yang direct message (dm) minta solusi soal kabut asap. “Pagi kemarin, saya mengirim pesan kepada Kadisdik Palembang, agar bisa meliburkan anak-anak sekolah, karena asap ini dipastikan akan mengganggu kesehatan warga, pelajar dan tenaga pendidik,” ujar mantan calon wali kota Palembang ini.
Akbar pun mengapresiasi Walikota Harnojoyo dan Kadisdik Palembang Zulinto yang merespon usulnya dengan mengeluarkan surat edaran yang ditunjukan kepada kepala PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs Negeri dan Swasta. Isinya siswa belajar di rumah dari tingkat PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs negeri dan swasta yang berada di Palembang mulai 14-16 Oktober 2019.
Menyikapi langkah yang mesti diambil dalam menghadapi bencana kabut asap ini, Akbar Alfaro menyamakan dengan strategi permainan sepakbola negara Belanda yaitu Total Football.
“Semua pihak mesti bersama-sama menghadapi bencana ini, pemerintah, perusahaan terkait maupun warga. Kita tak mau kejadian seperti ini terus terulang, karena yang dirugikan tentu semuanya,” papar politisi millenial ini.
Selain itu, dia juga mendorong pemerintah untuk lebih fokus memperhatikan warga terutama masalah kesehatannya.
“Dimana-mana kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sudah mulai terjadi dengan semakin pekatnya asap terutama hari ini, bukan tidak mungkin ISPA dapat menyerang lebih banyak lagi korban. Ini perlu perhatian khusus pemerintah, kita tidak ingin korban semakin banyak,” jelas Akbar.
Di akhir pembicaraan Akbar menekankan ke depan seluruh pihak dapat melakukan tindakan pencegahan agar bencana kabut asap ini dapat dicegah paling tidak diminimalisir.
“Dengan strategi Total Football, warga sebagai garda terdepan menjadi Masyarakat Peduli Api yang difasilitasi pemerintah. Dan yang pasti komitmen pemerintah mesti benar-benar bisa dijalankan,” tutup Akbar. (nto)