viralsumsel.com, KAYUAGUNG – Dari pertemuan yang ke 4 terkait kegiatan bimtek menuju smart city yang dilaksanakan serentak di 50 kota, peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda OKI terlihat dari inovasi yang dipaparkan mulai dari percepatan pendataan untuk ibu hamil, Disdukcapil pendataan penduduk dan percepatan dari sisi branding daerah.
Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi Kementerian dan Informasi RI, Acu Piarta Kartabi mengungkapkan, pihaknya mensupport itu menggali program lain yang sekiranya sudah ada tapi belum cepat. Langkah kerjasama dengan Pemkab OKI dengan kota lain yang sudah melengkapi basis teknologi yang ada.
Kalau yang muncul inovasinya relatif, tapi pihaknya tidak puas dengan apa yang terjadi, namun untuk kondisi luasan kota 18 ribu kilometer meter persegi sudah cukup bagus. Namun, sekarang ia ingin dari sisi perizinan dan pendapatan daerah belum didorong. Ini dicoba dicangkokkan kerjasama dengan pemerintah daerah lain yang sudah menerapkan teknologi yang sama. “Untuk pendapatan dan pelayanan perizinan terpadu,” bebernya.
Ini pelayanan kepada masyarakat percepatan perlu membangun kerjasama tidak perlu diarahkan membangun aplikasi sendiri itu biayanya besar, kalau yang sudah ada dibawa ke sini.
Kendala sejauh ini latar daerah antar daerah komunikasi jauh kemudian persepsi perlu masing-masing lebih solid perlu kerangka kerja sama masih banyak ego OPD ini yang harus disatukan dan itu masih banyak tejadi bukan hanya di OKI. Seharusnya itu ditinggalkan.
Terpisah, Direktorat Jenderal Informasi Informatika, Susoko menambahkan,kalau di OKI di program smart city ada 6 dimensi. Jadi tidak harus setiap kabupaten/ kota dimensinya sama kalau yang sudah memenuhi dimensi dari program sudah ada itu bagus karena tujuan smart city memberdayakan semua.
Setelah smart city apakah ada smart lain? Kominfo pada tataran kalau sudah jalan smart city sudah digagas smart province dan sudah diinisiasi 11 smart province untuk di Sumatera ada 2 yakni Sumatera Utara dan Riau dan mungkin nanti seperti yang terjadi akan ada angkatan generasi berikutnya menyesuaikan kesesuaian anggaran dan program yang disiapkan.
Smart city kalau dikatakan tidak penting itu salah, karena memuliakan memberdayakan semua tata kelola baik dan dimensi lain. Inovasi sebenarnya di lingkup dinas sudah banyak hanya secara parsial mereka memunculkan sendiri. Baik secara hubungan kerja maupun teknologi akan diselenggarakan akan saling berintegrasi.
Terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,(SPBE), sambungnya pemerintah itu sudah melakukan moratorium terkait degan pengadaan server data center pembiayaan jadi banyak efektivitas tidak tercapai. Ada moratorium pembangunan teknologi komunikasi daerah dan pusat kalau dipusat anggi pusat sudah di clear tapi di daerah belum. “Dari moratorium muncul perpres SPBE sistem pemerintahan berbasis elektronik akan semakin efisien efektif dan tepat sasaran,” tandasnya. (fir)