viralsumsel.com ,JAKARTA – Sriwijaya FC tampaknya telah menemukan sosok yang akan menahkodai tim di musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26.
Manajemen klub baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan seorang pelatih yang berinisial “Z” untuk memimpin tim berjuluk Laskar Wong Kito itu.
Setelah spekulasi beredar di kalangan suporter, akhirnya terungkap bahwa sosok tersebut adalah Achmad Zulkifli, yang saat ini masih terikat kontrak dengan Persipal FC hingga akhir bulan ini.
Kabar ini langsung mengundang beragam reaksi, terutama dari para pendukung Sriwijaya FC yang masih asing dengan nama Achmad Zulkifli.
Ketua Umum Sriwijaya Mania (S-MAN), Eddy Ismail, mengungkapkan keraguannya terhadap rekam jejak dan kualitas pelatih baru tersebut.
Ia bahkan menyarankan agar Sriwijaya FC mempertimbangkan kembali keputusannya dan lebih baik mempertahankan pelatih sebelumnya, Hendri Susilo.
“Siapa Zulkifli? Kami belum tahu benar bagaimana kualitasnya. Daripada merekrutnya, lebih baik Sriwijaya FC mempertahankan Hendri Susilo yang sudah terbukti pengalaman,” ungkap Eddy Ismail.
Menanggapi keraguan tersebut, Achmad Zulkifli atau yang akrab disapa Coach Azul menegaskan bahwa dirinya telah lama berkecimpung di dunia kepelatihan, khususnya di level grassroots atau pembinaan sepak bola usia muda.
Ia pernah menjadi Kepala Pelatih di ASIOP serta menjabat sebagai Direktur Teknik Persikabo pada era Elite Pro Academy (EPA).
Secara latar belakang, Achmad Zulkifli bukan sosok baru di dunia sepak bola. Ia pernah berkarier sebagai pemain profesional dan berposisi sebagai gelandang bertahan. Karier bermainnya berakhir pada musim 2014/15 saat membela PSMS Medan sebelum akhirnya beralih ke dunia kepelatihan.
“Saya memang baru di klub senior ketika menjadi karteker di Persikabo Liga 1. Saat itu, coach Aidil mengundurkan diri, dan saya sempat menangani tim selama 3-4 pertandingan. Setelah itu, saya melanjutkan karier di Persiraja Banda Aceh, dan terakhir bersama Persipal FC,” ungkap Achmad Zulkifli.
Namun, pengalaman di level pembinaan tentu berbeda dengan menangani tim sebesar Sriwijaya FC yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Tantangan besar menanti Coach Azul, di mana ia harus membuktikan diri mampu membawa Laskar Wong Kito kembali berjaya di kancah sepak bola nasional.
Meski demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan manajemen Sriwijaya FC. Apakah pilihan ini akan menjadi langkah tepat atau justru sebuah perjudian besar bagi klub yang berambisi kembali ke Liga 1? (asa)